Kamis, 2 Oktober 2025

Lebaran 2025

Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Sholat Idul Fitri? Ini Amalan Sunnah Sebelum Shalat Ied

Inilah jawaban bolehkah makan dan minum sebelum sholat Idul Fitri beserta amalan sunnah sebelum sholat Ied.

|
Tribunnews/JEPRIMA
SHOLAT IDUL FITRI - Sejumlah umat muslim saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2019). Berikut ini jawaban bolehkah makan dan minum sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri, lengkap dengan amalan sunnah sebelum melaksanakan Sholat Ied. 

TRIBUNNEW.COM - Simak berikut jawaban bolehkah makan dan minum sebelum Sholat Idul Fitri.

Sebentar lagi, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Lebaran atau Idul Fitri 1446 H.

Diperkirakan Lebaran atau Idul Fitri 1446 H dilaksanakan pada Senin, 31 Maret 2025.

Namun setelah berpuasa selama satu bulan lamanya, bolehkah makan dan minum sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri?

Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Jakarta, sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri, kita dianjurkan untuk makan dan minum di pagi hari.

Anjuran tersebut yang membedakan antara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha, di mana saat sebelum Sholat Idul Adha kita tidak dianjurkan untuk makan.

Hal ini dimaksudkan bawa pada Hari Raya Idul Fitri umat Islam tidak lagi melakukan ibadah puasa sebelumnya pada bulan Ramadhan.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah saw biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”

Amalan Sunnah Sebelum Sholat Ied

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 untuk Teman, Singkat Tapi Bermakna

Selain makan dan minum sebelum Sholat Idul Fitri, terdapat beberapa amalan sunnah lainnya, yakni:

1. Mandi dan Menyucikan Diri

Sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri, hendaknya mandi dan menyucikan diri terlebih dahulu.

Jangan lupa untuk berwudhu sebelum berangkat menuju tempat sholat.

Terkadang seseorang lupa untuk mengambil air wudhu terutama wanita yang memakai make-up setelah mandi, dikarenakan wudhu adalah salah satu syarat sahnya sholat.

2. Memakai Pakaian Terbaik

Saat hendak melaksanakan Sholat Ied, sebaiknya kita menghias diri dan memakai pakaian terbaik.

Pria juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika Sholat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik”.

3. Berjalan Kaki dan Melewati Jalan yang Berlainan

Yang dimaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang Sholat Idul Fitri hendaknya kita melewati jalan yang berbeda.

Hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan Sholat Ied dan saling bersilaturahmi.

Pergi menuju tempat Sholat Idul Fitri juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan, kecuali jika ada halangan atau hajat.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jabir:

Baca juga: Daftar Lokasi Shalat Idul Fitri 2025 Muhammadiyah di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, hingga Denpasar

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang”.

Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.

4. Mengumandangkan Takbir

Mengumandangkan takbir atau takbiran pada Hari Raya Idul Fitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

Ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran, yaitu sejak malam setelah Magrib satu hari sebelum Sholat Idul Fitri dan saat pagi hari ketika menuju tempat Sholat Idul Fitri.

Berbeda halnya dengan Idul Adha, kumandang takbir juga digemakan saat hari tasrik hingga 13 Dzulhijah.

Pada Idul Fitri, tidak ada lagi takbir setelah sholat selesai dilakukan.

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Berikut tata cara Sholat Idul Fitri beserta bacaannya:

1. Pertama adalah niat shalat Idul Fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. 

Berikut lafal niatnya,

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini ma'mûman (jika jadi imam pakai "imaman") lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. 

Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allâhu akbar kabîran, wal hamdulillâhi katsîran, wa subhânallâhi bukratan wa ashîla

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang." 

Atau bisa juga lafal ini,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A'la, lalu dilanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah.

Lalu lanjut ke ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

5. Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat.

(Tribunnews.com/Whiesa/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved