Teror Kepala Babi
Kantor Tempo Diteror, Dapat Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus, DPR Desak Polisi Usut Tuntas
Pengusutan kasus teror tersebut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kebebasan pers di Indonesia.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, memberikan respons tegas terhadap teror yang ditujukan kepada Kantor redaksi Tempo untuk kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir.
Dave mendesak agar aparat penegak hukum (APH), dalam hal ini pihak kepolisiam, segera mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kita minta pihak APH tuk mengusut kasus ini, menindaklanjuti hingga tuntas," kata Dave saat dihubungi Tribunnews.com Minggu (23/3/2025).
Menurut Dave, pengusutan kasus teror tersebut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kebebasan pers di Indonesia yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Respons Istana soal Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo
Legislator Partai Golkar itu menekankan bahwa kebebasan media adalah salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga dan dilindungi dari segala bentuk ancaman, baik fisik maupun psikologis.

"Agar tidak ada lagi teror meneror kepada kebebasan media yang sudah kita dapatkan sejak awal reformasi," pungkas Dave.
Sebelumnya Kantor redaksi Tempo kembali menjadi sasaran teror. Pada Sabtu, 22 Maret 2025, petugas kebersihan menemukan kiriman berisi enam bangkai tikus dengan kepala yang telah dipenggal di kompleks kantor Tempo, Palmerah, Jakarta.
Kiriman ini merupakan teror kedua setelah sebelumnya, pada 19 Maret 2025, redaksi Tempo menerima paket berisi potongan kepala babi.(Chaerul Umam)
Teror Kepala Babi
Legislator Golkar Apresiasi Sikap Prabowo yang Secara Terbuka Mengkritisi Kinerja Pemerintahannya |
---|
Prabowo Akui Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi Keliru: Saya Juga Kaget |
---|
Kala Prabowo Bahas Kontroversi Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo: Teledor |
---|
Hingga Lebaran Teror nDhas Belum Jelas, malah Viral di Media Asing, Jadi Makin Meluas |
---|
Teror Kepala Babi dan Provokasi Terbuka di Media Sosial: Saat Demokrasi Diancam dari Dua Arah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.