Ramadan 2025
Khutbah Jumat, 28 Februari 2025: Puasa Ramadan untuk Kesehatan Mental
Berikut ini teks khutbah Jumat, 28 Februari 2025 yang berjudul "Puasa Ramadan untuk Kesehatan Mental".
Kedua hadis ini memberikan pelajaran bahwa di dalam sahur maupun berbuka puasa terdapat keberkahan dan kebahagiaan yang dapat dirasakan secara rohani setelah menjalankan ritual yang mengasah spiritual.
Jemaah yang berbahagia,
Hikmah ketiga berkaitan dengan tata kelola emosi dan pikiran serta hal-hal negatif lain yang mengikutinya. Puasa Ramadan begitu kental dengan nuansa menahan diri, maka dalam literatur fikih, puasa dimaknai dengan “al-imsāk” yang secara literal artinya “menahan”. Menariknya, dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 187, Allah Swt tidak hanya memberikan panduan aturan bahwa puasa hanya bertumpu pada menahan diri dari makan dan minum. Namun, Allah Swt justru membawa gambaran kasus hubungan suami istri secara dominan.
أحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصَّيَامِ الرَّفَتُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَحْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ :
"Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu."
Penggambaran ini tidak hanya bisa dipahami secara tekstual tapi juga metaforis bahwa seksualitas yang sangat berkaitan dengan emosi dan pikiran menjadi tantangan yang begitu besar bagi orang yang berpuasa. Maka puasa Ramadan merupakan kawah candradimuka bagi umat Islam untuk mampu mengelola emosi serta pikirannya dengan baik sehingga mampu menata dirinya untuk menjalani hidup dengan positif dan produktif. Dalam hal ini, latihan kesabaran dan kemampuan mengelola diri dari sisi internal benar-benar diuji.
Jemaah Jum’at rahimakullah,
Selanjutnya dua sabda Nabi Muhammad saw dalam hadisnya menekankan betapa pentingnya puasa Ramadan sebagai wasilah untuk menjalani hidup yang positif dan produktif, serta mengelola diri tidak hanya dari gangguan internal, melainkan juga eksternal sebagaimana berikut:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ النُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
"Siapapun yang tidak mampu meninggalkan tutur lisan maupun perbuatan yang sia-sia (tidak bermakna) serta bertindak bodoh (maupun kebodohan itu sendiri), maka Allah Swt tidak memiliki kepentingan (tidak memberi apresiası) terhadap orang yang meninggalkan makan dan minumnya (berpuasa)."
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشَّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَتِ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ.
"Puasa tidak hanya sekedar menahan dirı dari makan dan minum, tapi puasa yang sesungguhnya ialah menahan diri dari tutur lisan yang sia-sia (tıdak bermakna) dan kotor/keji. Jika ada seseorang yang mencelamu atau bertindak bodoh terhadapmu, maka katakanlah: 'aku berpuasa', 'aku berpuasa'."
Pada akhirnya, penghayatan terhadap puasa Ramadan tidak hanya memberikan kenikmatan dalam menjalaninya sebagai ibadah. Lebih dari itu, puasa Ramadan juga melatih umat Islam untuk mampu hidup dan menjalani kehidupannya dengan baik lewat kedisiplinan, tata kelola emosi dan pikiran untuk tetap positif, baik secara internal maupun dari gangguan eksternal dan tetap menjaga produktivitas. Bahkan, di sela-sela ayat-ayat yang berbicara perihal puasa Ramadan di Q.S. Al-Baqarah [2]: 183-187, Allah Swt menyisipkan satu ayat, Q.S. Al-Baqarah [2]: 186 yang hadir sebagai pengingat bahwa Allah Swt selalu siap mendengarkan kita dan dekat dengan kita sehingga tidak perlu ada yang terlalu dirisaukan.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ.
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمِ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ المَحْبُوبُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَالتَّقْوَى هِيَ
وَصِيَّةُ رَبِّ العَالَمِينَ لِلْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ مِنْ خَلْقِهِ ، فَقَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ العَزِيزِ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } . وَأَمَرَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤْمِنِينَ بِالصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللهِ كَمَا قَالَ فِي الْقُرْآنِ: {إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا } اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ يَسِرْ لَنَا أُمُورَنَا وَحَصَلَ مَقَاصِدَنَا وَأَحْسِنُ مَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللَّهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَرْدُكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر .
(Tribunnews.com/Latifah)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.