Senin, 6 Oktober 2025

Ramadan 2025

Dasar Penetapan Awal Ramadan: Hilal Terlihat di Aceh, 1 Ramadan 1446 H Jatuh 1 Maret 2025

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu (1/3/2025).

Editor: Glery Lazuardi
Foto Tangkapan Layar
HASIL SIDANG ISBAT - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyampaikan hasil sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H di Kantor Kemenag Jakarta. Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu (1/3/2025).

Penetapan awal Ramadan ini diputuskan dalam sidang Isbat yang digelar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/2/2025).

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memimpin sidang Isbat.

“1 Ramadan ditetapkan pada besok Insya Allah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Nasaruddin Umar dalam sesi jumpa pers di Kantor Kemenag pada Jumat (28/2/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS: Hasil Sidang Isbat Tetapkan Awal Puasa Ramadan Sabtu 1 Maret 2025

Kemenag menunggu hasil pemantauan di wilayah Indonesia paling barat, yaitu Aceh.

Dia menjelaskan Indonesia bagian timur, tengah, dan sebagian barat tidak dapat melihat hilal.

Namun di Aceh, hilal terpantau oleh petugas rukyat. Kami harus menunggu wilayah yang paling barat di Aceh.

Karena sesuai kondisi objektif hilal, dari Indonesia bagian timur, tengah, sampai bagian barat di ekor Pulau Jawa itu tidak dimungkinkan untuk menyaksikan hilal, ghairu imkanurrukyah, maka itu kita terpaksa harus menunggu sampai wilayah yang paling barat di Aceh," tuturnya.

Dia menjelaskan rukyat ini ditentukan dengan sudut elongasi dan ketinggian astronomis yang sudah disepakati menjadi standar penentuan rukyat.

"Sesuai dengan laporan tadi bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia itu antara 3 derajat 5,91 menit hingga 4 derajat 40,96 menit, sudut elongasi 4 derajat 47,3 menit hingga 6 derajat 24,14 menit. Dan ternyata hilal ditemukan di provinsi paling barat, Aceh, sudah disumpah oleh Al Hakim," tambahnya.

Pantauan Hilal di Aceh

Hilal penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah terpantau di Aceh pada Jumat (28/2/2025).

Seperti dilansir dari Serambinews.com, posisi hilal sudah berada 4,67 derajat di atas ufuk dengan elongasi 6,4 derajat secara geosentris.

Tim Falakiyah Kementerian Agama Aceh memastikan pemantauan dilakukan dengan sejumlah alat meskipun kondisi cuaca sempat mendung.

Jika hilal sudah berada di ketinggian empat derajat maka 1 Ramadhan kemungkinan besar jatuh di esok hari.

Pasalnya, untuk menentukan 1 Ramadhan maka ketinggian hilal minimal harus mencapai tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Untuk memantau, Tim Falakiyah Kementerian Agama Aceh mengerahkan tujuh alat pemantauan, namun baru empat yang terpasang.

Meskipun langit tertutup awan, dia optimistis hilal tetap bisa terlihat jika ada celah di antara mendung.

Hal itu diungkap Tim Falakiyah Kementerian Agama Aceh, Alfirdaus Putra.

"Saat ini kami sedang melakukan tracking, walaupun mendung, kalau nanti ada sedikit celah, hilal tetap akan terlihat," ujarnya di lokasi pemantauan pada Jumat (28/2/2025).

Baca juga: Hilal Penentu Awal Ramadan 1446 Hijriah Tak Terlihat di Sorong dan Ambon, Tertutup Awan Tebal

Berdasarkan data di markas Lhoknga, posisi hilal sudah berada 4,67 derajat di atas ufuk dengan elongasi 6,4 derajat secara geosentris.

Di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal telah melebihi 3 derajat, tetapi syarat elongasi geosentris minimal 6,4 derajat hanya terpenuhi di Aceh, khususnya Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.

“Merujuk kepada data di atas, sebagian wilayah Aceh sudah memenuhi kriteria Imkanur Rukyat MABIMS dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat," jelas Alfirdaus.

Ia menambahkan bahwa jika hasil rukyatul hilal juga membenarkan keberadaan hilal, maka kemungkinan besar awal Ramadan akan jatuh pada 1 Maret 2025.

Namun, bagi pihak yang menggunakan metode rukyatul hilal murni, kepastian masih menunggu hasil pengamatan langsung.

"Keputusan sidang isbat tergantung pada hasil musyawarah anggota sidang isbat Kemenag terhadap kondisi imkan rukyat yang sudah terpenuhi di sebagian wilayah Indonesia dan hasil laporan rukyatul hilal hari ini," imbuhnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved