Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2025

Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Cek Prediksi Hilal dari BMKG dan BRIN

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan pemantauan atau Rukyat Hilal

Editor: Glery Lazuardi
bmkg.go.id
HILAL Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan pemantauan atau Rukyat Hilal penentuan awal Ramadan pada Jumat (28/2/2025). 

BMKG juga memprediksi cuaca selama periode 28 Februari - 2 Maret 2025 di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. 

Baca juga: Ramadan Kedua Tanpa Dante Terasa Lebih Berat, Tamara Tyasmara Ingat Momen Ditemani Sahur dan Berbuka

Prediksi BRIN

BRIN memprediksi kemungkinan perbedaan jatuhnya awal puasa Ramadan 2025 antara Pemerintah dengan Muhammadiyah. 

BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat. 

Prediksi kapan awal puasa Ramadan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. 

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh. 

"Awal Ramadan ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria," ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025). 

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan bahwa pada penentuan awal Ramadan yang berlangsung pada 28 Februari 2025, tinggi bulan di Aceh yakni 4,5 derajat, sementara elongsinya 6,4 derajat yang artinya memenuhi kriteria. 

"Oleh karenanya di kalender resmi Kemenag, itu tanggal 1-nya ditulis 1 Maret, 1 Ramadhan, tetapi nanti itu akan dibuktikan untuk bahan Sidang Isbat itu Rukyat tanggal 28 Februari 2025, dan rukyat di wilayah lain, walaupun ada yang mengaku melihat hilal itu biasanya akan ditolak karena belum memenuhi kriteria," ungkapnya. 

Sementara menurut analisis BRIN, posisi bulan saat magrib 28 Februari 2025 di Surabaya yakni tinggi toposentrik 3,7 derajat, sementara elongasi geosentrik 5,8 derajat sehingga kurang dari kriteria MABIMS. 

Thomas menyebut bahwa adanya hasil pemantauan hilal yang tidak memenuhi kriteria MABIMS, maka diprediksi 1 Ramadan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025. 

Untuk diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat penentuan awal puasa Ramadan 1446 H/2025 pada Jumat (28/2/2025).

 

 

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.tv berjudul BMKG Prediksi Awal Puasa Ramadan 2025 Hujan Sangat Lebat di 10 Wilayah hingga 6 Maret


Artikel ini sudah tayang di Kontan berjudul Awal Puasa Ramadan 2025 Diramal Berbeda, Mengapa? Ini Penjelasan BRIN Awal Puasa Ramadan 2025 Diramal Berbeda, Mengapa? 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved