Senin, 29 September 2025

Wacana Prabowo Reshuffle Kabinet, Pemuda Alwashliyah: Perlu Dilakukan ke Menteri yang Tak Sejalan

Prabowo Subianto kembali menegaskan sikapnya terkait kemungkinan perombakan kabinet terhadap menteri-menteri yang dinilai tidak bekerja optimal.

Editor: Hasanudin Aco
HO/Dokumentasi Pribadi
DORONG RESHUFFLE KABINET - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Aminullah Siagian, di Jakarta beberapa waktu lalu. Aminullah mendorong perlunya Presiden Prabowo melakukan reshuffle menteri yang tidak sejalan. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan sikapnya terkait kemungkinan perombakan (reshuffle) kabinet terhadap menteri-menteri yang dinilai tidak bekerja secara optimal untuk kepentingan rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) kemarin malam.

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu menindak tegas para menteri yang tetap membandel meskipun sudah mendapat peringatan berkali-kali.

"Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, dengan pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," tegas Prabowo dalam pidatonya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Alwashliyah (PP GPA), Aminullah Siagian, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo dalam menindak atau mengganti menteri yang dianggap tidak menjalankan tugas dengan baik.

Menurut Aminullah, reshuffle kabinet menjadi langkah yang perlu dilakukan, terutama terhadap menteri-menteri yang tidak sejalan dengan visi dan program pemerintahan Prabowo.

Termasuk menteri yang menerapkan kebijakan tanpa sosialisasi yang jelas sehingga merugikan masyarakat.

"Menteri-menteri kabinet yang tak patuh pada Asta Cita Presiden Prabowo, yang membuat kebijakan sendiri dan menyusahkan rakyat, PP GPA akan mendukung penuh Presiden Prabowo dalam mengganti menteri-menteri yang keblinger," ujar Aminullah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Aminullah menegaskan bahwa reshuffle kabinet merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas pemerintahan, khususnya dalam mewujudkan program-program yang telah dijanjikan kepada rakyat.

"Yang pasti, menteri yang tak mau ikut perintah Presiden agar mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan, sikat saja, Pak Prabowo! Kami dukung penuh. Ini momentum bagi Presiden Prabowo untuk memastikan hanya menteri-menteri yang loyal, kompeten, dan berpihak kepada rakyat yang berada di dalam jajaran pemerintahannya," tegas Aminullah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan