Minggu, 5 Oktober 2025

WNI Ditembak Polisi Malaysia

Legislator Golkar: Penembakan WNI di Malaysia Bukti Nyawa PMI Tak Ada Harganya di Mata Malaysia

Abraham Sridjaja menyebut insiden penembakan WNI di Malaysia menunjukkan nyawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak ada harganya.

|
Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
PENEMBAKAN WNI - Sekitar 50 pendemo yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan kedutaan besar (Kedubes) Malaysia di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025) buntut penembakan PMI di Malaysia. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Abraham Sridjaja menyebut, bahwa insiden penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia menunjukkan nyawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak ada harganya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Abraham Sridjaja menyebut, bahwa insiden penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia menunjukkan nyawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak ada harganya.

Abraham mempertanyakan keseriusan pemerintah Malaysia dalam melindungi nyawa para buruh migran.

"Apakah ini bukti bahwa nyawa buruh migran kita tidak ada harganya di mata mereka?" kata Abraham, kepada Tribunnews.com, Rabu (5/2/2025).

Hal itu disampaikannya menyusul ketidakkonsistenan keterangan dari pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan Menteri Dalam Negeri Malaysia

APMM menyebutkan penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan, sementara Menteri Dalam Negeri Malaysia menyatakan bahwa tembakan tersebut bertujuan melumpuhkan mesin kapal dan tidak disengaja mengenai WNI.

“Keterangan yang saling bertolak belakang ini justru memperlihatkan ada yang disembunyikan. Kalau memang tidak ada yang ditutupi, kenapa tidak satu suara?” ucap Abraham.

Abraham menegaskan, terlepas apakah insiden ini terkait dugaan penyelundupan atau pelanggaran imigrasi, tidak ada justifikasi untuk menembak WNI hingga kehilangan nyawa. 

"Faktanya, ratusan ribu hingga jutaan WNI bisa masuk Malaysia secara tidak prosedural. Apakah mungkin itu terjadi tanpa ada yang ‘menutup sebelah mata’ di sana?” ucapnya.

Baca juga: Komnas HAM Buka Peluang Bawa Kasus Penembakan WNI di Malaysia ke Forum HAM Asia Tenggara

Sebagai perbandingan, Abraham menyoroti bagaimana pemerintah Indonesia bertindak tegas dalam kasus pemerasan terhadap warga Malaysia di Jakarta yang dilakukan oleh oknum kepolisian. 

"Kita langsung beri sanksi tegas, mutasi oknum tersebut, dan kembalikan uangnya. Itu sikap gentleman. Kalau salah, ya akui salah, jangan berlindung di balik alasan yang dibuat-buat,” ujar dia.

Lebih lanjut, Abraham mendesak kepada pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas kasus ini secara jujur dan transparan, memastikan keadilan bagi para korban, dan mencegah agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Dilaporkan, Petugas Patroli Maritim Malaysia diduga menembaki kapal yang di dalamnya terdapat lima PMI yang menjadi korban tersebut.

Akibat penembakan tersebut 1 WNI dilaporkan tewas dan 4 lainnya luka-luka.

Mereka yang terluka dilaporkan dirawat di rumah sakit wilayah Selangor Malaysia.

 

Respons Presiden

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved