Senin, 29 September 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Curhatan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal Sulitnya Kontrol Harga Elpiji di Warung Eceran 

Namun yang menjadi masalah, Bahlil mengaku pemerintah kesulitan mengontrol gas LPG subsidi itu saat terdistribusi ke warung pengecer.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
GAS ELPIJI - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek langsung penjualan gas elpiji 3 kg di Pangkalan LPG 3 Kg Kevin Alesandro di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025). Dia berbincang terkait harga penjualan gas ke masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia curhat betapa sulitnya pemerintah dalam mengontrol harga gas elpiji 3 kg khususnya di warung eceran.

Hal ini dikatakan Bahlil saat mengecek langsung pangkalak gas elpiji di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat pada Selasa (4/2/2025).

Baca juga: 370.000 Pengecer Gas Elpiji 3 Kg Dijadikan Sub Pangkalan Gratis, Pembeli Tetap Harus Pakai KTP

Menurutnya, banyak pengecer yang menjual harga gas elpiji 3 kilogram hingga Rp25 ribu. Padahal, dengan bantuan subsidi pemerintah, harga jual ke masyarakat hanya Rp15 ribu.

"Harga di tingkat masyarakat harusnya per kilogram tidak lebih dari 5 ribu. Artinya satu tabung harusnya cuman 15 ribu karena subsidi negara per tabung itu Rp36.000," ucap Bahlil.

Baca juga: Warga Tangerang Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg, Bahlil Minta Maaf, Pertamina Sampaikan Duka Cita

"Artinya kalau (dijual) Rp25.000 kan berarti subsidi kita berpotensi besar untuk tidak tepat sasaran," sambungnya.

Untuk itu, Bahlil menyebut pemerintah berupaya untuk menata sistem pasokan dari Pertamina, agen, pangkalan hingga ke masyarakat. 

Menurut Bahlil, pasokan dari Pertamina hingga agen masih bisa dikontrol oleh pemerintah. Baik dari segi siapa yang beli dan harga jual.

Namun yang menjadi masalah, Bahlil mengaku pemerintah kesulitan mengontrol gas LPG subsidi itu saat terdistribusi ke warung pengecer.

Oleh sebab itu, pemerintah saat ini berupaya membenahi regulasi agar subsidi gas LPG 3 kg bisa tepat sasaran.

"Kalau dari pangkalan ke pengecer, nah pengecer ini yang nggak bisa Pertamina kontrol, harganya dan siapa yang beli. Bahkan ada sebagian yang dioplos untuk dijual ke industri. Masa barang subsidi dijual ke industri, itulah lahir aturan ini untuk pengecer. Sementara kita waktu kemarin aturannya kita batasi beli di pangkalan. Tapi apakah kemudian pengecer ini tidak kita libatkan? Kita libatkan karena mereka garda terdepan yang menghubungkan pangkalan dan masyarakat," ungkap dia.

Sebelumnya, Bahlil kembali mengaktifkan para pengecer gas elpiji 3 Kg setelah terjadinya polemik dalam beberapa hari terakhir. 

Hal ini sesuai dengan intruksi Presiden RI Prabowo Subianto dengan tujuan agar elpiji tepat sasaran. 

"Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh indonesia, dengan nama sub-pangkalan," kata Bahlil di pangkalan elpiji di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (4/1/2025).

Bahlil mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina akan membekali para pengecer ini dengan sebuah aplikasi untuk memonitor penjualan elpiji khususnya ukuran 3 kg. 

Baca juga: Bahlil Lahadalia Sebut Pengecer Elpiji 3 Kg Kembali Diaktifkan, Kini Bernama Sub-Pangkalan

"Nanti Pertamina dengan ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi subpangkalan tidak dikenakan biaya apapun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM," tuturnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan