Banjir di Jakarta
Ditanya Relokasi karena Kerap Terdampak Banjir, Warga Pejaten Jaksel: Ikut Apa Kata Pemerintah Saja
Riyandi mengaku dirinya sudah merasa terbiasa jika rumahnya harus terendam banjir akibat luapan sungai Ciliwung.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga RT005 RW005 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan bernama Riyandi (65) menyatakan, dirinya sudah merasa terbiasa jika rumahnya harus terendam banjir akibat luapan sungai Ciliwung.
Saking terbiasanya, Riyandi menyebut, dia bersama keluarga tidak pernah merasa khawatir jika banjir secara tiba-tiba merendam rumahnya.
Teruntuk tadi malam, rumah Riyandi juga menjadi salah satu objek yang terendam akibat hujan deras mengguyur sekitaran Jakarta.
Tinggi air yang merendam rumahnya diceritakan Riyandi, mencapai hampir satu meter atau sekira sepinggang orang dewasa.
"Di sini kan banjir mulu, pertama (tahun) 96 banjir, 2002 yang longsor, 2007 yang banjir gede seJakarta, 2012, 2014, 2019 kemarin yang banjir awal tahun," kata Riyandi saat ditemui di kediamannya, Rabu (29/1/2025).
Saat disinggung keinginan untuk direlokasi ke wilayah yang lebih aman dari ancaman banjir, Riyandi enggan berharap banyak.
Dirinya menyebut, sebagai warga hanya ingin mengikuti apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah DKI Jakarta.
Kata dia, apabila memang pemerintah memberikan tempat untuk relokasi, Riyandi akan mengikuti apa yang menjadi keputusan tersebut.
"Kalau minta (relokasi) sih enggak,itu kan pemerintah yang relokasi itu, kalau kita sebagai warga biasa ya kalau memang pemerintah ini ya kita ngikut aja," beber dia.
Sebagai gambaran, kediaman Riyandi ini hanya berjarak satu rumah petak dengan pinggir sungai Ciliwung.
Bahkan berdasarkan penuturannya, jarak rumahnya dengan permukaan sungai tidak lebih dari lima meter.
Sementara itu, batas permukaan sungai Ciliwung dengan dataran rumahnya hanya dipisah dengan tanggul tanah sekitar 30 centimeter.
Bukan tidak mungkin kata Riyandi, apabila ada air kiriman dari hulu Ciliwung meski tidak hujan deras rumahnya langsung akan terendam.
"Ada kali lima meter kalo dari sini (jaraknya), cuma karena ada tanggul aja, kalau gak ada tanggul pasti air udah ke sini, keliatan kan itu," tandas dia.
Hal senada disampaikan oleh Ridwan yang lokasi rumahnya tak jauh dari Riyandi, kata Ridwan dirinya juga sudah akrab dengan kondisi banjir.
Pasalnya, rumahnya yang berada di lokasi paling rendah tersebut menjadikannya langganan banjir tiap tahun.
"Di sini bukan sering lagi, pokonya tiap musim hujan pasti itu (banjir)," singkat Ridwan.
Banjir di Jakarta
Perjuangan Seorang Ibu di Kebon Pala Jaktim: Terjang Banjir Subuh-subuh Demi Jualan Kue |
---|
Tinjau Banjir di Ciledug, Gubernur Banten Andra Soni Pakai Sandal Crocs Seharga Nyaris Sejuta |
---|
Momen Gubernur DKI Pramono Anung Minta Maaf ke Warga Jakarta Terdampak Banjir |
---|
Hanya Kuda dan Motor Listrik yang Berani Terjang Banjir Ciledug Jalan Penghubung Tangerang-Jakarta |
---|
Terdampak Banjir, Warga Jati Padang Jaksel Dirikan Dapur Mandiri, Tak Dapat Bantuan Pemerintah? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.