WNI Ditembak Polisi Malaysia
Komisi I DPR Tuntut Pertanggungjawaban Aparat Malaysia Atas Kasus Penembakan 5 WNI di Selangor
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyesalkan insiden penembakan lima WNI oleh aparat Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Sementara itu, polisi Selangor Malaysia menerima laporan mengenai tiga pria yang diyakini warga negara Indonesia dirawat di rumah sakit Serdang karena mengalami luka tembak.
"Semua pasien mengalami luka tembak di tubuh dan dalam keadaan sadar," kata Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan dalam sebuah pernyataan hari ini.
Media Malaysia Freemalaysiatoday pada Minggu (26/1/2025) menulis lima WNI yang berada di dalam perahu menabrak kapal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) yang sedang melakukan tugas patroli di Tanjung Rhu dini hari kemarin.
Dalam insiden tersebut, anggota MMEA melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri.
"Apalagi disebutkan dua tersangka dari kapal, bersenjata parang, menyerang mereka," kata Hussein.
Satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam insiden penembakan tersebut.
Tiga korban luka dilarikan ke rumah sakit di Serdang.
Sementara satu lainnya ke Rumah Sakit Klang.
Sementara itu, Direktur Maritim Selangor Abdul Muhaimin Salleh, dalam pernyataan terpisah, menginformasikan bahwa MMEA menerima informasi dari masyarakat tentang kapal fiber yang terdampar sekitar 0,4 mil laut barat daya Pulau Carey, kemarin.
"Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan meninggal di tempat kejadian, sementara satu orang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.