Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Pagar Laut Tangerang Disebut Hasil Swadaya Nelayan, TNI AL: Masyarakat Justru Antusias Membongkar
TNI AL menyebut masyarakat justru antusias ketika pagar laut sepanjang 30 kilometer di Tangerang dibongkar. Sempat ada klaim pagar dibangun swadaya.
Kendati demikian, untuk saat ini, Harry menegaskan bahwa fokus yang akan dilakukan pihaknya adalah melakukan pembongkaran pagar laut demi membuka akses nelayan untuk melaut.
Pasalnya, perintah pembongkaran tersebut langsung dari Presiden Prabowo Subianto lewat Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Muhammad Ali
"Ini sambil berjalan pasti akan kami koordinasikan (ke KKP). Tapi, sekarang ini, kita merespons cepat apa yang menjadi Presiden Republik Indonesia adapun melalui Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut," tegas Harry.
Pagar Laut Tangerang Diklaim JRP Hasil Swadaya Nelayan
Sebelumnya, ada klaim bahwa pagar laut yang dibangun sepanjang 30 kilometer di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang adalah hasil swadaya nelayan.
Adapun klaim tersebut disampaikan oleh organisasi masyarakat (ormas), Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabpuaten Tangerang.
Dikutip dari Tribun Jakarta, JRP menyebut pagar laut itu sengaja dibangun untuk tiga tujuan, salah satunya mencegah abrasi.
"Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat."
"Ini dilakukan untuk mencegah abrasi, mencegah pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman," jelas Koordinator JRP, Sandi Martapraja, Sabtu (11/1/2025).

Tujuan kedua, lanjut Sandi, adalah untuk mitigasi bencana tsunami.
"(Untuk) mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan," imbuh dia.
Lalu, tujuan terakhir, area di sekitar pagar laut bisa dimanfaatkan sebagai tambak ikan apabila kondisinya bagus.
Sandi lantas menegaskan pagar laut itu memang sengaja dibangun masyarakat setempat untuk mencegah adanya ancaman kerusakan lingkungan.
"Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang."
"Tanggul-tanggul ini dibangun oleh inisiatif masyarakat setempat yang peduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan," jelas Sandi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.