Senin, 29 September 2025

Kunjungan Paus Fransiskus

Benny Susetyo Ajak Masyarakat Memperkuat Demokrasi, Singgung Pernyataan Paus Fransiskus

Pernyataan Paus Fransiskus mengingatkan pentingnya refleksi mendalam terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sistem demokrasi.

|
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
Dok. pribadi
Pakar komunikasi politik Benny Susetyo mengajak masyarakat memperkuat nilai-nilai demokrasi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Benny Susetyo mengajak masyarakat memperkuat nilai-nilai demokrasi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat.

Karena demokrasi yang sehat dan bermartabat adalah fondasi menuju masyarakat adil dan sejahtera.

"Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga dan memperkuat demokrasi, sehingga dapat terus berfungsi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat," kata Benny kepada wartawan, Kamis (11/7/2024).

Dia menegaskan, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus telah menyampaikan keprihatinannya terhadap keadaan demokrasi dunia yang tidak baik.

Baca juga: Kunjungan Imam Besar Al Azhar Mesir dan Paus Fransiskus ke RI Kirim Pesan Pentingnya Toleransi

Menurut Benny, pernyataan Paus Fransiskus mengingatkan pentingnya refleksi mendalam terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sistem demokrasi.

Dia pun mengajak masyarakat untuk mendalami fenomena populisme, peran teknologi digital dalam politik, serta nilai-nilai fundamental dapat memulihkan dan mempertahankan demokrasi.

Benny menjelaskan, populisme adalah pendekatan politik untuk menarik dukungan rakyat dengan menggunakan retorika anti-kemapanan dan pro-rakyat.

Menurutnya, politisi populis seringkali mengumbar janji-janji manis yang tidak realistis untuk meraih dukungan tanpa solusi konkret.

Benny menilai, fenomena populisme menjadi ancaman nyata terhadap integritas demokrasi karena mengaburkan garis antara janji dan kenyataan.

Dia menjelaskan, politisi populis seringkali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menyentuh isu-isu sensitif bagi masyarakat.

Namun, program-program yang mereka usung tidak realistis dan hanya mempermainkan harapan rakyat.

"Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi korban dari janji-janji yang tidak terpenuhi, yang pada akhirnya merusak kepercayaan mereka terhadap sistem demokrasi itu sendiri," ucap Benny.

Baca juga: Bakal Kunjungi Indonesia, Belum Ada Jadwal Paus Fransiskus Bertemu Prabowo 

Benny menuturkan, para politisi populis menggiring opini melalui media digital untuk menciptakan citra diri yang seolah-olah dekat dengan rakyat.

"Mereka dapat menyebarkan pesan-pesan populis dengan cepat dan efektif, menciptakan ilusi bahwa mereka adalah pemimpin yang benar-benar peduli dan dekat dengan rakyat," tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan