Minggu, 5 Oktober 2025

Sidarto Danusubroto Prihatin Demokrasi Indonesia saat Ini NPWP: Nomor Piro, Wani Piro

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Irjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto mengaku khawatirkan demokrasi Indonesia saat ini.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di kediamannya di Jakarta, Jumat (22/1/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Irjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto mengaku khawatirkan demokrasi Indonesia saat ini.

Ia menyebutkan demokrasi Indonesia saat ini NPWP alias nomor piro, wani piro.

"Saat ini perlunya melahirkan satu demokrasi yang baik untuk kita. Saya terus terang prihatin," kata Sidarto dalam pidato peluncuran kembali edisi revisi bukunya yang berjudul 'Jalan Terjal Perubahan' di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Sekarang ini kata Sidarto demokrasi Indonesia NPWP, demokrasi nomor piro wani piro.

"Ini yang saya prihatinkan. Untuk menjadi kepala daerah gubernur membutuhkan ratusan miliar rupiah. Untuk menjadi bupati walikota puluhan miliar rupiah. Untuk menjadi anggota DPR sama saja," lanjutnya.

Ia menegaskan saat ini untuk menjadi apa saja membutuhkan uang.

"Kepala daerah itu tidak perlu dipilih nanti biayanya mahal. Disaat yang sama dia harus mengembalikan biayanya," terangnya.

Kata Sidarto untuk menjadi kepala daerah dibantu bohir-bohir. Sehingga ketika terpilih harus memberikan proyek kepada bohir-bohirnya.

Baca juga: Peluncuran Buku Jalan Terjal Perubahan Karya Sidarto Danusubroto, Try Sutrisno hingga Moeldoko Hadir

"Akhirnya proyek-proyek APBD di daerah itu dalam 20 tahun ambrol," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved