Minggu, 5 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Trimedya PDIP Duga Jokowi Sedang Bangun Dinasti Politik, Putusan MA untuk Loloskan Kaesang

Politikus PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan menduga Presiden Joko Widodo sedang membangun dinasti politik.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
Dok. Humas PP PGSI
Politisi senior PDIP Trimedya Panjaitan menduga Jokowi sedang membangun dinasti politik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Pandjaitan menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang membangun dinasti politik.

Hal ini merespons putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 23 P/HUM/2024 yang mengubah batas usia calon kepala daerah.

Trimedya meyakini putusan itu untuk meloloskan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dalam pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.

"Lah iyalah, makanya gua (saya) bilang langsung aja kan (putusan MA untuk) Kaesang gitu," kata Trimedya kepada Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2024).

"Kan semua kan berpikiran bahwa Jokowi ini lagi mempersiapkan dinastinya dia, kan itu poinnya," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, Jokowi sedang mempersiapkan menantunya, Bobby Nasution maju dalam Pilgub Sumatera Utara.

Selain itu, Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi yang disebut akan didorong maju di Pilgub Jawa Tengah.

"Di Sumut ada Bobby, gubernur Jateng, di Bogor, orang-orang yang dia endorse. Nah apakah bisa melakukan model Pilpres dulu, ya belum tentu," ucap Trimedya.

Namun, Trimedya menegaskan rencana tersebut tak akan sama dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kemarin. "Kan belum tentu semua koalisi pemerintah itu akan bergabung satu untuk semua urusan," ungkapnya.

Dia meyakini masyarakat akan lebih jernih melihatnya dan tidak terpengaruh dengan politik uang.

Baca juga: Erina Gudono Didorong Maju Pilgub Sleman, Pengamat Singgung Soal Kekuasaan dan Dinasti Politik 

Trimedya memaklumi Jokowi mulai memasang orang-orangnya karena tidak memiliki partai politik (parpol).

"Kan repotnya orang seperti Pak Jokowi ini berbeda dengan yang lain lengser, tapi dia punya partai, dia (Jokowi) kan enggak punya partai. Sehingga kalo dia enggak punya partai, dia harus punya orang-orang," ungkapnya.

Dia menjelaskan Gibran Rakabuming Raka tak cukup bagi Jokowi untuk memuluskan rencananya.

"Kalau cuma nomor 2 wapres kan ya namanya nomor 2, ban serep kan. Dia harus punya orang-orang nomor satu, makanya Bobby didorong nomor 1 di Sumut, Kapolda Jateng kelihatannya didorong nomor 1 di Jateng," imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved