Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2024

Rudi S Kamri, Dulu Sekutu, Kini Seteru Jokowi

Rudi mengaku akan tetap bersuara lantang dan kritis, karena dirinya tanpa beban, tidak punya utang budi dengan Jokowi

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Rudi S Kamri, Dulu Sekutu, Kini Seteru Jokowi
ist
Rudi S Kamri

Menurut Rudi, karena prosesnya diwarnai berbagai pelanggaran aturan, apalagi dirinya juga menerima berbagai laporan kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang diduga dilakukan tim pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, maka apa yang ditetapkan KPU itu di mata Rudi tidak sah. "Paling tidak cacat secara moral, karena proses pilpres diwarnai pelanggaran etika dan moral. Apalagi capres-cawapres lawan Prabowo-Gibran mengajukan gugatan ke MK dan kini sedang dalam proses persidangan. Kita tunggu saja hasilnya. Semoga para hakim konstitusi masih punya hati nurani dan akal sehat, sehingga menganulir kemenangan Prabowo-Gibran dan dilakukan pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi terlebih dahulu Gibran karena pencalonannya cacat moral baik di MK maupun KPU," paparnya. 

Jadi, kata Rudi, bukan soal menang atau kalah. Yang dia perjuangkan adalah kebenaran dan keadilan. "Ganjar Pranowo-Mahfud Md atau Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah, itu sama sekali bukan masalah bagi saya. Yang saya permasalahkan adalah kemenangan itu harus diraih dengan cara yang fair. Ini demi tegaknya demokrasi dan semangat reformasi. Janganlah demokrasi dan semangat reformasi ini dirusak oleh nepotisme Pak Jokowi," pintanya.

Rudi mengaku tak ambil pusing dengan posisi Jokowi yang masih "powerfull" dan kekuasaannya akan dilanjutkan Prabowo-Gibran jika MK nanti tidak menganulir hasil Pilpres 2024. Rudi mengaku akan tetap bersuara lantang dan kritis, karena dirinya tanpa beban, tidak punya utang budi dengan Jokowi atau siapa pun. Terbukti, dalam dua kali pilpres mendukung Jokowi, Rudi tidak pernah mendapat "hadiah" jabatan komisaris BUMN, uang atau lainnya, sebagaimana relawan-relawan lainnya. 

"Demi Allah serupiah pun saya belum pernah menerima uang dari Pak Jokowi atau lingkaran Istana lainnya. Jadi saya tanpa beban. Saya akan tetap bersuara lantang dan kritis. Semua ini demi menjaga Indonesia agar tetap menjadi negara demokrasi dan negara hukum, bukan negara kekuasaan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved