Profil 4 Pengusaha Indonesia Masuk Daftar 200 Orang Terkaya Sedunia 2024 Versi Forbes
Berikut ini empat pengusaha Indonesia yang masuk daftar 200 orang terkaya sedunia 2024 versi Forbes. Simak profilnya.
Prajogo diketahui sudah mempersiapkan generasi penerus untuk menggantikannya.
Anak sulungnya, Agus Salim, bekerja bersamanya sebagai presiden direktur Barito Pacific.
Putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di Singapura.
Sementara, putra bungsu Prajogo, Baritono, menjabat sebagai wakil presiden direktur komersial Chandra Asri.
Selama kariernya sebagai pengusaha, Prajogo pernah dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 silam.
Berikut riwayat karier Prajogo Pangestu, dikutip dari situs resmi Barito Pacific:
- Komisaris Utama PT Tri Polyta Indonesia Tbk (1999-2010);
- Anggota Dewan Komisaris PT Astra International Tbk (1993-1998);
- Presiden Direktur PT Chandra Asri (1990-1999);
- Direktur Djajanti Timber Group (1969-1976);
- Presiden Direktur Perseroan (1997-1993).
2. Low Tuck Kwong

Dilansir Kontan.co.id, pria kelahiran Singapura pada 17 April 1948 ini merupakan putra dari pemilik dan direktur perusahaan konstruksi di Singapura, David Low Nyi Ngo.
Sejak usia 20 tahun, Low Tuck Kwong (68) sudah bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya.
Ia pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan kesempatan lebih besar.
Tahun 1973, Low Tuck Kwong mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi.
Lambat laun, perusahaan ini juga menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.
Pada 1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak hingga akhirnya Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaha Perkasapratama.
Di bawah kepemimpinan Low Tuck Kwong, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses, dikutip dari situs resmi Bayan Resources.
Saat ini, Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating Transfer Barge (KFT).
Fasilitas-fasilitas ini mencakup kemampuan untuk membongkar batubara, menimbun batubara, dan memuat kapal pada kecepatan antara 3.000-8.000 ton per jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.