Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG, 5 Maret 2024: Banten Berpotensi Dilanda Hujan Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini BMKG hari ini, 5 Maret 2024, terpantau di wilayah Banten akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat, dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, 5 Maret 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 35 wilayah di Indonesia.
Bali dan Banten berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang.
Selain itu, 33 wilayah lainnya juga akan mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Banten
- DKI Jakarta
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Potensi Hujan hingga Angin di Banten pada Selasa, 5 Maret 2024
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok, 4 Maret 2024: DKI Jakarta Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Gempa M 5,6 Guncang Enggano, Bengkulu Pagi Ini, BMKG: Dirasakan di Liwa dan Semangka
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terjadi Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan barat Aceh yang membentuk daerah konvergensi.
Konvergensi memanjang di Laut Cina Selatan dan di Bengkulu dan pertemuan angin (konfluensi) di Sumatra bagian utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, di NTB, di NTT, dari Laut Sulawesi hingga Kalimantan Utara, di Sulawesi bag tengah, di Papua Barat dan di Papua.
Daerah konfluensi terpantau di Selat Makassar bag selatan, dan Laut Flores.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.