Senin, 6 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 21 November 2023: 27 Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem

Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 21 November 2023, terdapat 27 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 21 November 2023, terdapat 27 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk besok Selasa, 21 November 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.

Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 27 wilayah.

Terdapat 23 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.

Sedangkan 4 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 22 Wilayah Diguyur Hujan Lebat pada Senin, 20 November 2023

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Bengkulu

- DKI Jakarta

- Jawa Timur

- Nusa Tenggara Barat

Baca juga: BMKG: Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas, Kalahkan Tahun 2016

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Kabupaten Bandung Pagi Ini, BMKG: Dirasakan di Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Maluku Utara

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Wilayah Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat pada Minggu, 19 November 2023

Pemicu Cuaca Ekstrem

Terpantau Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Cina Selatan Barat laut Kalimantan Barat, serta di Barat dan Timur Filipina bagian Selatan.

Kondisi ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Cina Selatan, di Selat Karimata, di Laut Natuna, dan di Perairan sekitar Filipina bagian Selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Utara - Aceh, dari Bengkulu hingga Jambi, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Teluk Tomini, di Kep. Maluku, dan dari Papua bagian tengah hingga Papua Barat.

Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di laut Cina Selatan, Samudera Pasifik Utara Maluku Utara.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved