Kamis, 2 Oktober 2025

Memilih Untuk Indonesia

Cegah Penyebaran Hoaks Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Gandeng Kominfo dan Platform Media Sosial

Bawaslu RI menggandeng sejumlah stakeholder dalam kolaborasi meredam peredar berita hoaks pemilu 2014.

Editor: Content Writer
Istimewa
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kedua kiri) bersama anggota Bawaslu Lolly Suhenty (kiri), Head of Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia Firry Wahid (kedua kanan), dan Sekretaris Jenderal Bawaslu Ichsan Fuady (kanan) berbincang usai penandatanganan kerja sama Bidang Pengawasan dan Penanganan Konten Disinformasi dalam Penyelenggaraan Pemilu di Kantor Bawaslu, Jakarta, Senin (18/9/2023). Bawaslu berkolaborasi dengan TikTok, platform hiburan digital, untuk melawan penyebaran misinformasi dan disinformasi (hoax) terkait Pemilu 2024 serta menyediakan informasi akurat, memantau, menangani konten disinformasi, dan mempercepat penyebaran informasi terkait Pemilu 2024 

Berikut rincian lengkap jumlah hoaks selama satu periode Agusutus 2018 hingga April 2019 saat pelaksanaan Pemilu berlangsung:

Agustus 2018 (25), September (27), Oktober (53), November (63), Desember (75), Januari 2019 (175), Februari (353), Maret (453), April (501), Mei (402), Juni (330), Juli (348), Agustus (271), dan September (280).

Kominfo juga merilis rekapitulasi isu hoaks menjelang Pemilu 2024. Dalam periode 19 Januari 2022 – 5 Oktober 2023 ditemukan total 81 hoaks yang beredar di dunia maya.

Baca juga: Genbest Talk di Banjarmasin, Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Paham Stunting Sejak Dini

Bulan Agustus 2023 merupakan puncak beredaran hoaks tertinggi (18). Sepanjang tahun 2023, jumlah hoaks per bulan yaitu: Januari (1), Februari (1), Maret (8), April (1), Mei (5), Juni (9), Juli (14), Agustus (18), September (13) dan Oktober (1). (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved