Peringatan Dini Besok, 18 September 2023, BMKG: 27 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 18 September 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.

Menurut informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 27 wilayah di Indonesia.

Terdapat 20 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.

Sementara di 4 wilayah lainnya juga terjadi cuaca ekstrem hujan disertai kilat dan angin kencang.

Selain itu ada 3 wilayah lainnya juga akan mengalami potensi cuaca ekstrem angin kencang.

Baca juga: Cuaca Hari Ini, Minggu 17 September 2023 - BMKG: 18 Wilayah Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Banten

- Jawa Barat

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 16 September 2023: Ambon, Kota Jayapura, dan Mamuju Hujan Lebat 

- Jawa Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Maluku Utara

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 16 September 2023: Ambon, Kota Jayapura, dan Mamuju Hujan Lebat 

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Lampung

- DKI Jakarta

- Nusa Tenggara Barat

- Kalimantan Selatan

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Nusa Tenggara Timur

- Sulawesi Selatan

- Maluku

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter di Samudra Hindia Selatan Banten pada 16 September 2023

Pemicu Cuaca Ekstrem

Besok terjadi sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudera Pasifik utara Papua.

Sirkulasi siklonik membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.

Konvergensi memanjang dari Maluku Utara hingga perairan utara Papua Barat.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Pesisir barat Bengkulu hingga Sumatera Utara, perairan sebelah barat Kalimantan Barat, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Kalimantan Timur hingga utara Kalimantan Utara, di Sulawesi Utara, dari Papua hingga Papua Barat.

Selain itu hal ini juga membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di sepanjang Laut Sulawesi hingga Samudera Pasifik utara Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)