Kisah Hafidz Alquran Diterima di Lima Perguruan Tinggi Favorit
Persaingan masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia begitu ketat. Setiap tahunnya, jurusan favorit selalu diperebutkan ribuan calon mahasiswa.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia begitu ketat.
Setiap tahunnya, jurusan favorit selalu diperebutkan ribuan calon mahasiswa.
Padahal, kuota yang tersedia hanya puluhan kursi saja dan mengakibatkan banyak yang tak lolos.
Namun, jika dipersiapkan dengan matang, bukan hal yang sulit untuk dicapai. Salah satu contohnya adalah Asgafahrizki Aulia Fatoni, putra pasangan suami istri pegawai Kementerian Dalam Negeri.
Alumni SMAN 48 Jakarta ini, bahkan bisa menembus lima perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia melalui berbagai jalur penerimaan atau seleksi. Empat di antaranya Fakultas Kedokteran dan satu lagi Teknik Industri.
Empat Fakultas Kedokteran yang berhasil ditembus Are, panggilan akrab Asgafahrizki Aulia Fatoni, yaitu Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta.
Sedangkan satu lagi yaitu jurusan Teknik Industri di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Are lalu menjelaskan mengapa Fakultas Kedokteran yang dipilih sebagai labuhan tempat belajarnya.
Menurut dia, jadi dokter punya kesempatan untuk banyak membantu orang lain. Jadi dokter juga bisa mencegah orang sakit dan membuat orang sehat.
Salah satu tanda manusia berkualitas adalah orang yang sehat, baik jasmani maupun rohani.
"Kalau sehat, kita produktif dan bisa banyak melakukan kebaikan. Ayah aku dulu punya cita-cita, salah satunya mau jadi dokter. Aku sering diskusi dengan Ayah tentang masa depan," kata Are.
"Juga dengan Bunda. Beliau berdua yang banyak memberikan inspirasi, motivasi dan memberikan nasihat untuk anak-anaknya," tambah Are.
Kunci keberhasilan Are bisa lolos kampus favorit, utamanya di Fakultas Kedokteran, antara lain persiapan yang matang melalui belajar rutin, baik di sekolah maupun di rumah.
Selain itu, Are juga meluangkan waktu untuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel) secara intensif selama satu tahun sejak awal kelas 12 atau kelas 3 SMA.
Memperkuat Jejaring Mahasiswa, APERTI BUMN Bangun Koneksi Antarperguruan Tinggi |
![]() |
---|
Sosok Valentina Gomez, Caleg AS yang Kampanye dengan Cara Membakar Alquran |
![]() |
---|
Pendaftaran Beasiswa Santri BAZNAS 2025 Dibuka Hari Ini, Bantuan Dana Rp4 Juta per Santri |
![]() |
---|
Rektor UTB: Kampus Harus Jadi Pusat Inovasi yang Relevan terhadap Tantangan Zaman |
![]() |
---|
Dari Tahfidz Al-Qur'an jadi Polisi: Kisah Bripda Zainal yang Tetap Mengajar Anak-anak di TPA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.