Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Saat Pakar Mikro Ekspresi Baca Gestur Jokowi, Diduga Grogi Bahas Tahun Politik yang Kian Panas

Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra menilai Presiden Jokowi merasa grogi saat membahas politik di acara Pembukaan Rakernas GAMKI pada Sabtu (19/8/2023).

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
Youtube Istana Presiden
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI di Kota Medan, Sabtu 19 Agustus 2023. Dalam artikel mengulas tentang Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra yang menilai Presiden Jokowi merasa grogi saat membahas politik di acara Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI, Medan, Sabtu (19/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Mikro Ekspresi, Kirdi Putra, menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) grogi saat menyampaikan pidato di acara Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI di Kota Medan, pada Sabtu (19/8/2023) lalu.

Kirdi Putra khususnya menyoroti gestur Jokowi saat membahas tahun politik yang mulai memanas.

Menurut Kirdi Putra, Jokowi tampak grogi dan sangat berhati-hati saat mengingatkan untuk tidak sikut-sikutan di tahun politik.

"Pak Jokowi ketika Beliau berhati-hati maka dia akan melakukan beberapa gestur khusus," ucap Kirdi Putra, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Buka AMMTC, Jokowi Berharap Lahir Rumusan dalam Menghadapi Kejahatan Transnasional

Baca juga: Dalam Event AMMTC Labuan Bajo, Jokowi Minta Aparat Tingkatkan Profesionalitas

Kirdi Putra menyoroti gerak-gerik tangan Jokowi ketika berpidato.

Saat membahas terkait mulai panasnya tahun politik, kata Kirdi Putra, Jokowi mulai merasa grogi.

"Dalam hal ini pegang mic, kalau kita perhatiin ketika salam di awal pegang mic cuma beberapa kali," ujar Kirdi Putra.

"Begitu ngomongin tentang racing, jangan sikut-sikutan, lebih sering pegang mic."

Tidak hanya grogi, Kirdi juga melihat Jokowi begitu berhati-hati saat membahas politik.

Ia menduga, Jokowi memiliki maksud tertentu hingga menyampaikan pesan untuk tidak sikut-sikutan saat tahun politik mulai memanas.

"Berhati-hati bahwa dia sedang mengirimkan pesan dan nervous (grogi) atas pesan tersebut," kata Kirdi Putra.

"Yang dihadapi ini elite-elite, bukan masyarakat, yang punya daya masing-masing."

"Jangan main-main dengan kekuatan sekeliling."

"Misalkan Pak Lurah ngatur, betul dia bisa menggerakkan kanan kiri, bukan berarti dia enggak bisa digoyang loh, politik Indonesia itu kompleks," tandasnya.

Baca juga: Jokowi Minta Negara ASEAN Harus Siap Hadapi Kejahatan Transnasional di Tengah Dinamika Global

Jokowi: Balapan Boleh, tapi Jangan Sikut-sikutan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved