Sejarah Paskibraka Indonesia, Berawal dari Gagasan Mayor Husein Mutahar
Sejarah Paskibraka bermula dari gagasan Mayor Husein Mutahar saat mendapat perintah dari Soekarno untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka.
TRIBUNNEWS.COM - Sejarah terbentuknya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Indonesia sangatlah panjang.
Gagasan mengenai pasukan pengibar bendera bermula saat ajudan Presiden Soekarno, Mayor Husein Mutahar, diperintahkan menyiapkan pengibaran bendera pusaka di Istana Gedung Agung Yogyakarta pada 1946.
Dikutip dari polbangtanmalang.ac.id, perintah itu diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-1 RI.
Sebagai informasi, pada tahun tersebut ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Saat mendapat perintah dari Soekarno, Mutahar memiliki gagasan sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru tanah air.
Baca juga: Daftar 76 Nama Anggota Paskibraka 2023 dari 38 Provinsi
Namun, ia hanya mampu mengumpulkan 5 pemuda, 3 putra dan 2 putri, karena merasa gagasannya tak mungkin diwujudkan.
Lima pemuda itu berasal dari berbagai daerah yang kebetulan sedang berada di Jakarta.
Namun, berhubung pada saat itu tidaklah memungkinkan untuk mendatangkan para pemuda dari penjuru nusantara, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda.
Pengibaran bendera di Yogyakarta berlangsung dengan cara yang sama sampai tahun 1949.
Muhtahar tak lagi mengurusi pengibaran bendera pusaka saat ibu kota kembali ke Jakarta pada 1950.
Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus diurusi Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966, dan digelar di Istana Negara.
Pada 1967, Mutahar dipanggil oleh presiden saat itu, Soeharto.
Ia diminta mengurusi masalah pengibaran bendera pusaka.
Berangkat dari gagasannya di tahun 1946 saat du Yogyakarta, Mutahar kemudian mengembangkan formasi pasukan pengibar bendera pusaka.
Mutahar merumuskan formasi pengibar bendera pusaka terdiri dari Pasukan 17 sebagai penggiring (pemandu), Pasukan 8 sebagai pembawa bendera (inti), dan Pasukan 45 sebagai pengawal.
Dikutip disparpora.ngawikab.go.id, jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45).
Saat itu, Mutahar melibatkan putra daerah Jakarta dalam tugas pengibaran bendera pusaka.
Awalnya, Mutahar berniat menjadikan mahasiswa AKABRI menjadi Pasukan 45, tapi pada akhirnya diganti dengan anggota Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES).
Lalu, mulai pada 17 Agustus 1968, pemuda utusan provinsi jadi petugas pengibar bendera.
Baca juga: Kesan Perjuangan Para Paskibraka Perwakilan Provinsi Baru di Indonesia
Anggota pengibar bendera baru benar-benar berasal dari putra-putri perwakilan provinsi pada 1969.
Kala itu, diputuskan anggota pengibar bendera pusaka adalah remaja siswa SLTA se-tanah air yang terdiri dari seorang putra dan putri.
Awalnya, istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.
Baru pada 1973, istilah "Paskibraka" diperkenalkan oleh Idik Sulaeman.
PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA.
Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.
(Tribunnews.com/Ridwan Hidayat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.