Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

SOKSI Kritik Keputusan Airlangga Hartarto Bawa Dukungan Golkar ke Prabowo

SOKSI mengkritik Keputusan Airlangga Hartarto membawa partainya untuk mendukung Prabowo Subianto maju di sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto menyampaikan deklarasi dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disaksikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disela-sela acara penandatanganan kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Pada momen tersebut Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024. Deklarasi dukungan ini disampaikan langsung oleh Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di hadapan Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai pembentuk KKIR yang dihadiri para elite partai politik. Tribunnews/Jeprima 

Hal itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus pada Minggu (13/8/2023).

Jhon Sitorus membagikan cuplikan Kompas Tv yang memperlihatkan Prabowo Subianto memegang naskah deklarasi Pilpres 2024 dari Partai Golkar.

Kemudian naskah tersebut ditaruh ke belakang oleh Prabowo Subianto. Jhon Sitorus menuding bahwa Prabowo Subianto melempar naskah Partai Golkar.

“Prabowo tetaplah Prabowo, sifat ASLI tak bisa ditutupi. Naskah dari Golkar DIBANTING dan DILEMPAR begitu saja Kasihan Golkar,” tulis Jhon Sitorus.

Pernyataan Jhon Sitorus itu berbeda dengan angle lain dari video yang didapat reporter Wartakotalive.com. Dalam video yang dimuat Facebook Wartakotalive.com, terlihat Prabowo Subianto tidak melempar naskah Golkar.

Naskah tersebut ditaruh Prabowo Subianto di atas meja yang berada persis di belakang Ketua Umum Partai Gerindra itu berdiri.

Kemudian para ketua umum parpol seperti Partai Golkar, PAN, Gerindra, dan PKB itu bergandengan tangan.

Karma PDIP

Politisi PSI Ade Armando menyebut bahwa bergabungnya Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto adalah karma untuk PDIP seperti dia ungkap di akun Twitter-nya pada Minggu (13/8/2023).

Hal itupun ditanggapi Politisi PSI Ade Armando. Di akun twitternya Ade Armando menyinggung soal dampak dari bergabungnya Golkar dan PAN ke Bakal Capres Prabowo Subianto.

Menurut Ade Armando karena hal tersebut, Koalisi Perubahan yang mengusung Bakal Capres Anies Baswedan semakin tidak jelas nasibnya.

Sehingga, sangat mungkin Demokrat dan NasDem merapat mendukung Prabowo Subianto.

“Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN dukung Prabowo. Koalisi Perubahan gak jelas nasibnya. Sangat mungkin Demokrat atau Nasdem ikut gabung,” jelas Ade Armando.

Namun menrut Ade Armando, peristiwa ini mungkin bisa jadi menjadi karma untuk kesombongan PDIP. “Ini mungkin karma buat kesombongan PDIP,” bebernya.

Sebelumnya PSI sudah mengusung Bakal Capres Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Namun, belakangan PSI tidak pernah diajak berkonsolidasi oleh PDIP terkait dengan pemenangan Ganjar Pranowo.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved