Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid (kiri), dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (kanan). Yenny Wahid akui dirinya memaafkan Cak Imin sebagai saudara buntut luka lama soal perselisihan internal partai.
TRIBUNNEWS.COM - Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mengaku telah memaafkan sepupunya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ia memaafkan Cak Imin atas luka lama buntut perselisihan kepartaian di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) antara Gus Dur dan Cak Imin.
Yenny menegaskan, dirinya memaafkan Cak Imin sebagai saudara karena masih ada pertalian keluarga diantarannya.
Pernyataan itu disampaikan Yenny saat menjadi narasumber di program Rosi yang ditayangkan di youTube KompasTV.
“Cak Imin ini tetap keponakannya Gus Dur. Kalau sebagai saudara, saya sudah memaafkan beliau, enggak ada masalah," kata Yenny, dikutip Sabtu (12/8/2023).
Namun, bagi Yenny kata maaf itu tak berlaku kepada Cak Imin untuk soal pandangan politik.
Yenny mengatakan, jika dalam hal politik, permintaan maaf Cak Imin harus dijabarkan secara jelas.
Yakni dengan platform perdamaian yang jelas seperti mengembalikan idealisme Gus Dur di PKB.
"Tapi kalau dalam hal politik, tidak bisa kemudian hanya sekadar islah, berdamai. Konteksnya seperti apa? Lalu kemudian platform perdamaiannya seperti apa?”
"Apakah mereka mau kembali kepada corak politikGus Dur yang tidak transaksional."
"Apakah mereka mau betul-betul mengusung lagi idealisme Gus Dur? Kalau semua itu bisa dilakukan, maka ya kita bisa berkomunikasi," ujar Yenny.
PKB yang dipimpin Cak Imin saat ini dinilai Yenny jauh dari yang diinginkan pendiri PKB, yakni Gus Dur.
"Tapi kalau (PKB dan Cak Imin) masih seperti sekarang, modelnya hanya mementingkan diri sendiri, bahkan mengambil sikap bersebrangan dengan NU, ini kan makin lama makin melebar, makin banyak perbedaan yang ada," terang Yenny.
Yenny Tegas Tak Bakal Dukung Cak Imin jika Jadi Cawapres
Menyusul ungkapan permintaan maaf itu, Yenny juga secara tegas mengaku sulit untuk mendukung Cak Imin jika maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Seperti diketahui, saat ini Cak Imin menjadi kandidat terkuat Bacapres Gerindra Prabowo Subianto.
Yenny mengaku enggan mendukung Prabowo jika cawapres yang dipilih adalah Cak Imin.
"Kita tetap baik dengan Pak Prabowo, tapi mungkin akan susah untuk mendukung Pak Prabowo menjadi presiden kalau pendampingnya adalah Cak Imin," kata Yenny, dikutip Sabtu (12/8/2023).
Meski demikian, Yenny mengaku tak mempermasalahkan jika Cak Imin hanya menjadi pengusung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Yenny Wahid mengungkapkan, dirinya, keluarga, dan Gusdurian tak mau mendukung ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto jika calon wakil presidennya adalah Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Tangkapan Layar Kompas TV)
"Tapi kalau sama-sama sebagai pengusung saja tak masalah. Tapi kalau pendamping lain urusan," ujarnya.
Menurut Yenny, hal itu sudah menjadi prinsip kuat baginya untuk tidak lagi dikaitkan PKB yang kini dipimpin oleh Cak Imin.
Ia menuturkan, terlalu dalam baginya luka akibat kudeta yang dilakukan Cak Imin kepada pihaknya.
"Susah, bagi kami susah PKBGus Dur terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi.
"Gus Dur pendiri partai orang yang dikatakan oleh Cak Imin sebagai guru politiknya malah dikudeta apalagi rakyat."
"Susah kan mau memilih pemimpin seperti itu nanti, jadi memang itu yang masih menjadi hambatan," ujar Yenny Wahid.
Konflik Masa Lalu Cak Imin dan Gus Dur
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.(Tribunnews.com/Chaerul Umam)
Sebagai informasi keluarnya Gus Dur dari partai yang didirikannya itu terjadi pada 2008.
Menurut Yenny Wahid, ayahnya dikeluarkan dari kepartaian oleh Ketua Umum PKB saat ini, yakni Cak Imin.
Keduanya terlibat konflik pada 2008 silam dengan saling gugat mengenai kepengurusan Partai PKB.
Namun pada 19 Juli 2008, Mahkamah Agung memenangkan kubu Cak Imin.
Kemudian pada 24 Juli 2008 Pemerintah melalui surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia akhirnya menetapkan kepengurusan yang sah berada ditangan Cak Imin.
Perseteruan internal itulah yang menyebabkan Gus Dur terdepak dari PKB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.