Jumat, 3 Oktober 2025

Stunting di Indonesia

Kepala BKKBN Ungkap Tiga Penyebab Stunting pada Anak

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) ungkapkan tiga penyebab stunting.

zoom-inlihat foto Kepala BKKBN Ungkap Tiga Penyebab Stunting pada Anak
Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi
Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam acara Soft launching KG Media Lestari dan Deklarasi Simbolis Program Cukup Dua Telur di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (28/7/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) ungkapkan tiga penyebab stunting.

Pertama, kekurangan nutrisi. Satu di antara nutrisi terpenting adalah protein hewani. 

Kedua kesehatan yang terganggu. Anak yang sakit-sakitan rentan mengalami stunting

"Dia sakit-sakitan, di Jakarta ini meski gemerlap luar biasa, tapi masih ada sudut di Jakarta Utara, atau Jakarta Barat yang rumahnya berdesak-desakan," ungkapnya dalam peluncuran platform Lestari oleh Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jumat (29/7/2023).

Di sebagian daerah di Jakarta ada yang mengalami kekurangan air bersih dan lingkungan kumuh. 

Akibatnya ada anak yang mengalami tuberkolosis hingga berakhir stunting.

"Oleh karena itu kita perlu kepedulian tidak hanya dipelosok desa, tapi juga di kota," tegas Hasto. 

Ketiga adalah parenting yang tidak optimal. 

"Parenting (pola asuh) masih belum sempurna (karena) sibuknya orangtua," kata Hasto. 

Baca juga: BKKBN Tak Sarankan Wanita Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas

BKKBN pun menemukan 60 persen ibu tidak menyusui karena ASI tidak keluar. 

Padahal, kata Hasto jika ibu sering menyusui anak, maka ASI akan sering keluar. 

Selain itu orangtua juga perlu menjalin hubungan yang baik dengan anak-anak. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved