Senin, 6 Oktober 2025

Presiden Jokowi Jelaskan Soal Pertemuannya Dengan Airlangga Di Istana

Presiden Joko Widodo menjelaskan soal pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartart

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Foto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu kemarin, (26/7/2023).

Didampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi mengatakan pertemuan tersebut hanya rapat, bukan membahas soal politik atau partai Golkar.

"Itu rapat kok," kata Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, (27/7/2023).

Rapat tersebut kata Jokowi membahas soal devisa hasil ekspor (DHE).

"Rapat DHE, dana apa itu hasil ekspor. Sudah 2 kali pagu indikatif," katanya.

Bahlil yang berada disamping Jokowi kemudian berseloroh bahwa wartawan yang mendramatisir pertemuan Jokowi dan Airlangga berlangsung lama. Padahal pertemuan berlangsung hanya 3 menit.

"Itu media aja yang nulis 3,5 jam," katanya.

"Jadi itu bukan pertemuan 3,5 jam. 3 menit iya, sambil ngobrol aja," imbuhnya.

Untuk diketahui Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu lama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (26/7/2023).

Airlangga yang ikut rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pulang belakangan dibandingkan Menteri lainnya. Apabila Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, dan Menteri Sosial Tri Rismaharani keluar Istana pukul 15.18 WIB, Airlangga keluar pukul 16.54 WIB. Airlangga lebih lama satu jam di Istana dibandingkan Menteri lainnya.

Saat ditanya soal lamanya pertemuan dengan Jokowi, Airlangga mengatakan membahas soal devisa hasil ekspor.

"Mulai devisa hasil ekspor tapi kita akan matangkan sektornya, nanti akan segera rilis bersama dengan BI dan Menteri Keuangan," katanya.

Airlangga tidak menjawab saat ditanya apakah pertemuan dengan Jokowi membahas kondisi Golkar yang sedang kisruh. Ia hanya mengatakan bahwa kondisi Golkar sekarang ini aman dan terkendali.

"Aman terkendali," katanya.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menampik disebut cawe-cawe di internal Partai Golkar. Gonjang-ganjing yang terjadi di tubuh Partai berlambang pohon beringin itu, kata Jokowi tidak ada hubungannya dengan Presiden.

"Itu urusan internal Golkar. Urusannya internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kita," kata Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis, (27/7/2023).

Presiden mengatakan bila ada orang yang ingin menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto, termasuk mereka yang ada di Kabinet sekarang, hal itu merupakan urusan masing-masing, bukan merupakan urusan Istana.

"Kalau pak Luhut, pak Bahlil, ada pak Bamsoet punya keinginan itu urusan beliau-beliau, bukan urusan kita. Urusan internal Golkar," katanya.

Sebelumnya Partai Golkar sekarang ini sedang diterpa isu gejolak internal. Sejumlah politisi senior Golkar mendesak digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), diantaranya Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam. Ia mengeklaim sudah menemui beberapa kader senior Partai Golkar untuk konsolidasi mengenaiMunaslub.

Ia mendesak Airlangga untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum demi keselamatan Partai Golkar. Pasalnya Airlangga dipanggil Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021.

Baca juga: Airlangga Tegaskan Tak Ada Rencana Munaslab Partai Golkar untuk Melengserkannya

Para politisi senior tersebut bahkan telah menggaungkan sejumlah nama yang dinilai cocok untuk menggantikan Airlangga Hartarto. Mereka diantaranya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved