Prakiraan Cuaca
Cuaca Ekstrem Hari Ini, 25 Juli 2023, BMKG: 17 Wilayah Terjadi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 25 Juli 2023, terdapat 17 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, kilat dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Selasa 25 Juli 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, hari ini.
Berdasarkan laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 17 wilayah di Indonesia.
Terpantau ada 13 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Sementara 3 wilayah lainnya juga mengalami hujan, disertai kilat dan angin kencang.
Jawa Barat berpotensi mengalami cuaca ekstrem angin kencang.
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Selasa 25 Juli 2023, BMKG: Sulsel dan Sulut Hujan Sedang
CUACA EKSTREM
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang
- Jawa Barat
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 13 Wilayah Diperkirakan Alami Hujan Lebat pada Selasa, 25 Juli 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- DKI Jakarta
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Senin 24 Juli 2023: Perairan Utara Sabang Capai hingga 6 Meter
Pemicu Cuaca Ekstrem
Siklon Tropis Doksuri terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 75 knot (135 km/jam) dan tekanan udara minimum 965 hPa yang bergerak ke arah barat barat laut.
Intensitas siklon tropis tersebut diprakirakan menguat dalam 24 jam ke depan.
Sistem tersebut menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang memanjang di Filipina bag tengah, perairan utara Sulawesi Utara - Maluku Utara dan perairan timur Filipina serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Sulu hingga Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet serta konvergensi tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Bengkulu yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Kep.Bangka Belitung. Daerah Perlambatan Kecepatan Angin (Konvergensi) terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari perairan selatan Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, di NTT, dari Teluk Bone hingga Selat Makassar, dari Sulawesi Tengah hingga Laut Sulawesi, di perairan utara Papua Barat dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Laut Seram, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang laut di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.