Profil Kopaska, Pasukan Elit TNI AL yang Temukan Gudang Senjata dari Bangkai Kapal Perang
Pasukan elit TNI AL, Kopaska, berhasil menemukan gudang senjata berisikan ratusan amunisi dari bangkai kapal Perang Dunia II.
Pendidikan Kopaska terbagi dalam beberapa fase yang diawali indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.
Fase latihan pertama berlangsung selama 1,5 bulan yang diakhiri dengan Minggu Neraka atau Hell Week.
Baca juga: TNI AL dan Avsec AP I Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster ke Singapura Nilainya Rp8,9 Miliar
Pada fase pertama ini, baik Perwira, Bintara, dan Tamtama, akan digembleng tanpa memandang pangkat mereka.
Biasanya, di fase pertama, calon anggota Kopaska akan dikejutkan dengan latihan mendadak, seperti berenang di laut pada malam hari hingga melakukan halang rintang.
Fase kedua adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan dan sebulan praktik.
Dalam fase ini, calon anggota akan mendapatkan teori, antara lain pengintaian pantai, demolisi, dan sabotase.
Meski begitu, calon anggota Kopaska tetap diwajibkan berkegitan fisik, seperti lari dan berenang di kolam ataupun laut.
Fase selanjutnya, materi pendidikan komando yang berlangsung selama 4 bulan, di mana calon anggota dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu, Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur, serta beladiri tangan kosong.
Tak hanya itu, fase ini juga terdapat materi pelolosan dan kamp tawanan yang menempa mental calon anggota Kopaska.
Apabila lolos, maka calon anggota akan dikirim ke sekolah untuk mempelajari dasar terjun payung militer.
Dalam latihan ini, selama tiga minggu para calon anggota akan berlatih, dikutip dari Wikipedia:
- Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki);
- Latihan loncat dari menara 250 kaki;
- Satu minggu praktik dengan melaksanakan tiga kali terjun tanpa perlengkapan, kali kali terjun siang dengan perlengkapan tempur dan 1 kali terjun malam lengkap dengan perangkat tempur. Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.
Fase yang harus dihadapi calon anggota selanjutnya adalah sabotase, kontra sabotase, dan intelijen tempur, selama dua bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.