Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Politikus PKB Bantah Cak Imin Dipingit untuk Tekan Prabowo: Keputusan Partai, Sudah Jadi Pengantin

Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan bahwa keputusan internal partai yang dimaksudkan adalah keputusan pleno PKB pada Senin (19/6/2023) yang lalu.

Tribunnews/Igman Ibrahim
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipingit untuk menekan Prabowo Subianto agar memilihnya menjadi calon wakil presiden (cawapres). Bagi PKB, keputusan itu merupakan keputusan internal partai.

Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan bahwa keputusan internal partai yang dimaksudkan adalah keputusan pleno PKB pada Senin (19/6/2023) yang lalu.

"Keputusan partai, keputusan pleno karena kita ingin, ya karena sudah jadi pengantin. Jadi memang harus dipingit, nggak boleh ngomong dirinya sendiri," kata Syaiful Huda seperti dikutip, Kamis (20/6/2023).

Huda mengingatkan hubungan Prabowo dan Cak Imin diibaratkan sebagai pasangan yang sudah bertunangan di Pilpres. Keduanya hanya tinggal menunggu tanggal resepsi atau deklarasi secara resmi sebagai capres dan cawapres.

"Di dalam kontrak politik kita dengan Gerindra kan sudah jelas hanya ada 2 pasangan itu antara Pak Prabowo dengan Cak Imin. Jadi ini levelnya sudah level tunangan lah," jelasnya.

"Karena itu saya sampaikan ketika Golkar mau gabung PAN mau gabung kira-kira jangan jadi pihak ketiga karena ini sudah tunangan sudah tinggal nentuin resepsinya," sambungnya.

Baca juga: Gibran Terima Kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Solo

Lebih lanjut, Huda pun kembali membantah keputusan internal PKB yang melakukan pingit kepada Cak Imin sebagai bentuk upaya menekan Prabowo memilihnya sebagai cawapres.

"Ndak, ndak ada, cuma secara internal kami pastikan kemarin Gus Yusuf sampaikan kan, Cak Imin sudah gak bisa lagi ngomomgin Pilpres sampai nanti deklarasi. Kedua, DPP memastikan menjalankan penuh mandat Muktamar, yaitu Cak Imin harus berkompetisi dalam pilpres ini, baik sebagai capres atau sebagai cawapres," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sedang menjalani pingit untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan Cak Imin sedang melakukan pingit karena sudah ada pasangannya.

"Ya sudah ada pasangannya. Sekarang dipingit," kata Jazilul di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

Jazilul pun percaya diri alias pede jika pasangan Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sebab, PKB dan Partai Gerindra telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Terus, kita kan koalisinya dengan Gerindra. Ya siapalagi kalau bukan Pak Prabowo?" ujarnya.

Namun, Wakil Ketua MPR RI ini menuturkan keputusan akhirnya berada pada tangan Prabowo dan Cak Imin.

"Kalau soal keputusannya ya di Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Nunggu waktunya untuk dideklarasikan," ungkap Jazilul.

Adapun Cak Imin dipingit untuk tidak berbicara terkait Pilpres 2024 melalui hasil rapat pleno DPP PKB.

Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori mengatakan rapat pleno digelar sejak pukul 08.00 WIB tersebut membahas terkait persiapan Pilpres hingga pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

"Tadi sempat ada diskusi yang lumayan menghangat soal Pilpres. Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal Pilpres," kata Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori dalam kesempatan itu.

Yusuf menegaskan PKB nantinya akan mendelegasikan kepada pengurus DPP untuk berbicara mengenai Pilpres.

"Cukup nanti mendelegasikan kepada pengurus DPP," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved