Senin, 6 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Cuaca Ekstrem Besok, 22 Juni 2023, BMKG: 22 Wilayah Berpotensi Terjadi Hujan Kilat dan Angin Kencang

Berikut peringatan dini dari BMKG besok Kamis, 22 Juni 2023, terpantau 22 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan, kilat, angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Berikut peringatan dini dari BMKG besok Kamis, 22 Juni 2023, terpantau 22 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan, kilat, angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok Kamis, 22 Juni 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 22 wilayah di Indonesia.

Terpantau ada 5 wilayah yang mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.

Selain itu, di Sulawesi Barat berpotensi mengalami cuaca ekstrem angin kencang.

Sementara, di 16 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Waspada 15 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin pada Kamis, 22 Juni 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:

- Sumatera Utara

- Bengkulu

- DKI Jakarta

- Kalimantan Tengah

- Maluku Utara

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Sulawesi Barat

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Kamis, 22 Juni 2023: Subang Cerah Berawan, Purwakarta Hujan Ringan

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Barat

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Samudra Hindia Barat Bengkulu pada Rabu, 21 Juni 2023

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Tengah

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Hujan pada Rabu, 21 Juni 2023

Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina dan Teluk Cendrawasih.

Kemudian hal ini yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang.

Konvergensi memanjang dari Samudra Pasifik Timur Filipina hingga Pesisir Timur Filipina, dan dari Papua Tengah hingga Papua Barat.

Selain itu, di daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Pasifik Timur Filipina, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved