Pilpres 2024
Respon Ganjar Pranowo soal Relawan Gibran-Jokowi Dukung Prabowo
Ganjar Pranowo merespons kabar soal relawan Gibran-Jokowi yang bermigrasi mendukung Prabowo, bila betul demikian, pihaknya tak keberatan.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (Capres) yang diusung PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo merespons kabar soal relawan Gibran-Jokowi yang bermigrasi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ganjar hanya memberikan tanggapan singkat mengenai hal ini.
Dikatakan Ganjar, bila betul demikian, pihaknya tak keberatan.
"Boleh (relawan Gibran-Jokowi mendukung Prabowo)," kata Ganjar saat mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi berkunjung ke Purworejo, Minggu (21/5/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Tanggapan itu disampaikan Ganjar ketika dirinya akan masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanannya.
Baca juga: PDIP Tanggapi Kabar Relawan Gibran-Jokowi Bermigrasi Dukung Prabowo
Diketahui sebelumnya, kabar pecahnya relawan pendukung Gibran-Jokowi terlihat ketika Prabowo berkunjung ke Solo, Jumat (19/5/2023) lalu.
Prabowo tampak bertemu dengan sejumlah relawan yang mengatasnamakan relawan Gibran-Jokowi di sebuah tempat makan di Solo.
Bahkan dalam pertemuan tersebut diberikan sebuah kaos berwarna putih dengan gambar sosok bayangan Gibran dengan tulisan Bolone Mase.
Kaos tersebut seolah mengisyaratkan Prabowo diterima di hati para relawan ini.
Tak ketinggalan, Gibran pun juga hadir dalam acara itu.

Baca juga: Buntut Temani Prabowo Temui Relawan Gibran-Jokowi, Gibran Rakabuming Siap Kena Sanksi PDIP
Kata Relawan Gibran-Jokowi yang Dukung Prabowo
Juru bicara relawan Jokowi dalam pertemuan itu, Kuat Hermawan Santoso, mengapresiasi sikap dan komitmen Prabowo pro Jokowi yang tidak pernah berubah sampai detik ini.
"Kita mengerucutkan suara menjadi satu nama (yaitu) Prabowo."
"Pertimbangannya karena komitmen Prabowo kepada rakyat Indonesia itu luar biasa dan meneruskan gagasan-gagasanPpak Jokowi ke depannya, meneruskan program-program yang hari ini sedang dan sudah dirintis," ujar Kuat.
Sikap dan dukungan terhadap terhadap Prabowo ini, lanjut Kuat Hermawan, tanpa dinaungi partai politik manapun.
"Kami dari relawan, kami tidak berpartai, ini soal sikap bahwa kami hari ini tunduk dan patuh kepada pak Jokowi."
"Nah tetapi arus bawah hari ini, konsolidasi paska pertemuan di Solo kemarin itu 90 persen itu arus dukungan bawah itu ke pak Prabowo," ujar Kuat.
Baca juga: Prabowo Tanya Relawan Jokowi Apakah Gibran Cocok Jadi Cawapresnya di Pilpres 2024
Kata PDIP
Sementara itu, menurut Politisi PDIP, Adian Napitupulu, arah dukungan para relawan itu tidak bisa mempresentasikan sebagai suara Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Adian meyakini Jokowi tidak akan melupakan sejarah kemenangannya dan keluarganya dalam kontestasi politik.
Sebagai Presiden dan juga petugas partai, Jokowi disebut akan netral.

"Bagaimana pandangan saya saya akan sampaikan begini bahwa PDI Perjuangan selama ini selama lebih dari 20 tahun memenangkan Jokowi dan keluarganya dalam 7 kali kemenangan yakni dua kali Wali Kota, satu kali Gubernur, dua kali presiden serta satu Wali Kota Solo Gibran dan satu Wali Kota Medan Bobby."
"Presiden tetap harus menyampaikan netral tidak boleh berpihak pada siapapun," ujar Adian dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jadi menurut Adian, jika berangkat dari sejarah itu tidak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak berpihak pada PDIP.
Terkait soal ada suara relawan yang mendukung Prabowo, kata Adian, itu pun belum final.
"Semua ini belum ada yang final ya, termasuk kerjasama antar partai koalisi dan sebagainya belum ada final finalnya nanti Oktober sampai 25 November, dimana capres dan cawapres sudah didaftarkan dan KPU."
Baca juga: Pengamat Yakini Jokowi Tegak Lurus ke PDIP Meski Relawannya Bermigrasi ke Prabowo
"Bahwa kemudian sekarang ada yang bikin musra segala macam ya kita melihatnya sebagai dinamika saja," lanjut Adian.
Apalagi, relawan itu belum bisa diidentifikasi relawannya Jokowi atau Gibran.
"Ini harus kita verifikasi dulu, kalau dibilang (relawan pendukung Prabowo adalah relawan gabungan dari) Jawa Tengah dan Jawa Timur, itu dua provinsi loh, masa yang hadir 15 orang?" ujar Adian.
Selain itu, menurut Adian, perlu pengukuran lebih mendetail lagi terkait dengan dukungan relawan ini.
Adapun pengukuran ini juga sangat terpengaruh dari komunikasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.
Bukan mengedepankan komunikasi di tubuh relawannya.
"Komunikasi antara Presiden dan ketua partai itu yang akan saya jadikan sebagai alat ukur, bukan komunikasi-komunikasi di luar itu yang bisa kemudian hari ini kemana, besok ke mana, tahun lalu ke mana, dan tahun depan ke mana."
"Patokan kita sederhana, komunikasi formalnya itu adalah antara Presiden dan ketua umum partai," jelas Adian.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Naufal Hanif Putra Aji)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.