Selasa, 7 Oktober 2025

Sejarah Hari Palang Merah Internasional 8 Mei, Berawal dari Perang di Solferrino Italia

Inilah sejarah peringatan Hari Palang Merah Internasional yang diperingati setiap 8 Mei. Berawal dari pertempuran di Kota Solferrino, Italia Utara.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
ifrc.org
Sejarah Hari Palang Merah Internasional yang diperingati pada 8 Mei. Bermula dari pertempuran di Kota Solferrino, Italia Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah peringatan Hari Palang Merah Internasional.

Setiap tahunnya, Hari Palang Merah Internasional diperingati pada 8 Mei.

Pada peringatan Hari Palang Merah Internasional 2023 ini mengusung tema Everything we do comes #fromtheheart yang artinya Semua yang kami lakukan berasal #darihati.

Tujuan adanya peringatan Hari Palang Merah Internasional yakni untuk merayakan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Dikutip dari laman National Today, 8 Mei dipilih sebagai Hari Palang Merah Internasional karena merupakan tanggal kelahiran sosok bernama Henry Dunant.

Henry Dunant merupakan sosok pendiri Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).

Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Palang Merah Internasional 2023, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Untuk lebih lengkapnya, simak sejarah Hari Palang Merah Internasional berikut ini:

Sejarah Hari Palang Merah Internasional

Dikutip dari laman PMI Medan, pada 24 Juni 1859 terjadi pertempuran di Kota Solferrino, Italia Utara antara pasukan Perancis dan Italia melawan pasukan Austria.

Perang tersebutlah yang melatar belakangi lahirnya gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional.

Pada saat itu, seorang pemuda warga negara Swiss, Henry Dunant, berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III.

Diketahui bahwa imbas dari pertempuran tersebut mengakibatkan puluhan ribu tentara terluka.

Sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut.

Oleh sebab itu, Henry Dunant lantas mengambil langkah untuk bekerjasama dengan penduduk setempat dalam upaya mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.

Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut ke dalam sebuah buku berjudul 'Kenangan dari Solferino', yang menggemparkan seluruh Eropa.

Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan:

1. Membentuk Organisasi kemanusiaan Internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.

2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang, serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.

Baca juga: Hari Palang Merah Internasional 2023: Sejarah, Tema hingga Link Twibbon

Hingga pada 1864, sebanyak empat warga Kota Jenewa memutuskan untuk bergabung dengan Henry Dunant guna mengembangkan gagasan pertama tersebut.

Mereka bersama-sama membentuk 'Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera', yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).

Tujuan dari pembentukan komite tersebut yakni untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara, serta didirikan juga organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang.

Organisasi sukarelawan tersebut saat ini disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Sementara itu, berdasarkan gagasan kedua Henry Dunant, akhirnya diadakan Konferensi Internasional.

Konferensi tersebut diprakarsai oleh pemerintah federal Swiss dan dihadiri beberapa negara.

Hasil dari diadakannya konferensi tersebut yakni menyetujui adanya “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang”.

Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah .

Selain itu, Konvensi ini juga menjadi satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.

Berkat dari kedua gagasan Henry Dunant tersebut, akhirnya ia berhasil meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1901.

Baca juga: Palang Merah Indonesia Kirim Bantuan 100 Ribu Dolar AS untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Garis Waktu Sejarah Hari Palang Merah Internasional

Berdasarkan sejarah Hari Palang Merah Internasional maka dapat disimpukan dengan garis waktu sebagai berikut:

Tahun 1863

Aktivis sosial dan Penduduk Asli Swiss, Henry Dunant mendirikan Komite Palang Merah Internasional di Jenewa, Swiss.

Tahun 1901

Henry Dunant menerima Hadiah Nobel Perdamaian untuk pertama kalinya atas peran instrumentalnya dalam Gerakan Palang Merah dan Konvensi Jenewa.

Tahun 1910

Henry Dunant meninggal dunia dan dimakamkan.

Setelah itu, tanggal kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia.

Tema Hari Palang Merah Internasional 2023

Pada peringatan Hari Palang Merah Internasional, selalu mengusung tema yang berbeda pada setiap tahunnya.

Dikutip daril laman IFRC, tema yang diusung dalam peringatan Hari Palang Merah Internasional 2023 yakni Everything we do comes #fromtheheart.

Tema Hari Palang Merah Internasional 2023 tersebut memiliki arti Semua yang kami lakukan berasal #darihati.

Tujuan dari tema tersebut yakni sebagai pendukung bagi orang-orang yang mengambil langkah untuk membantu orang sekitar yang membutuhkan.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved