Kelompok Bersenjata di Papua
Cerita Panglima TNI Ketika KST Manfaatkan Ibu-ibu dan Anak-anak Kepung Prajurit di Mugi-Mam Papua
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menceritakan kejadian kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menceritakan kejadian kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023) lalu.
Cerita tersebut, kata Yudo, didapatkannya dari dua orang prajurit yang selamat dalam insiden di mana Pratu Miftahul Arifin gugur tersebut.
Yudo mengatakan awalnya 36 prajurit TNI tengah melakukan operasi pencarian pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens yang disandera KST.
Berdasarkan informasi, kata Yudo, daerah tersebut merupakan lokasi di mana Phillip disandera oleh KST yang dipimpin Egianus Kogoya.
Dalam perjalanannya, kata dia, pasukan tersebut dihadang dan melakukan baku tembak dengan KST yang memanfaatkan masyarakat.
"Dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan juga anak-anak untuk menyerbu mereka," kata Yudo saat konferensi pers di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya yang ditayangkan di kanal Youtube Puspen TNI pada Selasa (18/4/2023).
"Dari tembakan iya, kemudian dari masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerbu pasukan kita," sambung dia.
Serangan tersebut, kata Yudo, menyebabkan Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan gugur.
Saat prajurit lain hendak melakukan pertolongan terhadap almarhum Arifin, KST kemudian melakukan penembakan dari tiga sisi.
Pasukan kemudian dalam posisi kita bertahan.
Namun demikian, kata dia, KST bersama masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak mengeroyok pasukan TNI.
"Ada masyarakat kemudian anak-anak yang dengan teriak-teriak, peluit dan sebagainya, seolah-olah seperti menakut-nakuti dengan masyarakat tadi. Sehingga kita kan juga begitu melihat tembakan, kemudian melihat masyarakat seperti itu akhirnya kan terbawa," kata Yudo.
"Mau nembak mungkin mereka, mau ditembak loh kok ternyata masyarakat atau anak-anak. Tapi kenyataannya mereka menggunakan teori seperti itu," sambung dia.
Adanya ibu-ibu dan anak-anak tersebut, kata Yudo, kemudian membuat pasukan bingung.
Panglima TNI
Laksamana Yudo Margono
Kontak tembak
Kelompok Separatis Teroris (KST)
Mugi-Mam
Nduga
Papua
Kelompok Bersenjata di Papua
Dua Polisi Tewas Usai Diserang KKB Pimpinan Aibon Kogoya di Nabire, Senjata Diduga Dicuri |
---|
Mengenal KM 126 Siriwo Papua, Lokasi 2 Anggota Brimob Gugur Diserang OPM saat Amankan Proyek Jalan |
---|
Sosok Prada Yahya, Gugur saat Kontak Tembak dengan KKB, Sempat Chat 'Hari Minggu Tidak Bisa Online' |
---|
Korban Kontak Tembak dengan OPM, 2 Prajurit TNI Dievakuasi ke Timika |
---|
Daftar 5 Anggota KKB Papua Ditangkap Dua Bulan Terakhir & Rentetan Aksi Kejahatan Mereka |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.