Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Terlibat Narkoba

Ahli Psikologi Forensik: Ada Pesan untuk Kapolri Dibalik Pledoi Teddy Minahasa  

Perang bintang di internal Polri kata Reza jika sifatnya konstruktif justru baik bagi masyarakat karena suasananya kompetitif.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Irjen Tedy Minahasa saat menjalani sidang lanjutan kasus peredaran Narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023). 

Sementara bagi AKBP Dody, ini menjadi perbuatan pidana yang sama sekali tidak diketahui Teddy. Yakni, Dody dan Teddy menjual narkoba ke Linda untuk memperoleh uang tunai yang dibutuhkan Dody untuk 'menembak Mabes'. 

Baca juga: Momen Hotman Paris Berdebat dengan Jaksa Saat Bela Irjen Tedy Minahasa

"Makna kiasan itu sepertinya adalah pelicin untuk memperlancar karier DP di Polri. Namun begitu tertangkap, DP mengklaim bahwa ia sebatas melaksanakan perintah dari TM yang tidak bisa DP tolak," ulas Reza. 

Menurut Reza, dibalik pledoi Teddy seolah memberi pesan kepada Kapolri. Pada lingkup makro, Kapolri berhadapan dengan setidaknya dua agenda pembenahan internal yang sangat berat. Pertama, penguatan sistem pengembangan karier. Kedua, memastikan Polri bersih dari kemungkinan adanya anasir-anasir jahat. 

"Dalam bingkai Program Prioritas Kapolri, dua agenda tadi bertalian dengan program 1-3, 14, dan 15," imbuh Reza. (Willy Widianto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved