Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Kamis, 6 April 2023: 31 Wilayah Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Simak peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG pada Kamis, 6 April 2023: 31 wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Kamis (6/4/2023) besok.
Dikutip dari laman resmi BMKG, diperkirakan ada 31 wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Beberapa wilayah tersebut di antaranya Sumatera Utara, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
Sementara itu, terdapat pula satu wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang yaitu Sulawesi Selatan.
Selengkapnya, berikut ini peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG untuk Kamis, 6 April 2023.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Kamis, 6 April 2023: Denpasar dan Banjarmasin Hujan Petir
Wilayah yang berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Besok, Kamis 6 April 2023: Jaksel Cerah Berawan, Depok Cerah
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sulawesi Selatan
Masih dikutip dari laman BMKG, sirkulasi siklonik terpantau berada di Samudera Hindia selatan Sumatera hingga Jawa yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di pesisir selatan Jawa Barat dan di NTB.
Sementara itu, daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Riau, dari Bengkulu hingga Sumatera Selatan, di Utara Kalimantan, di Laut Sulawesi, di Sulawesi bagian tengah, di NTT.
Kemudian dari Maluku hingga Papua Barat dan di Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Kalimantan bagian selatan, dan di Papua bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.