Prakiraan Cuaca
Info Peringatan Dini BMKG Besok, 31 Maret 2023: 31 Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
Simak info peringatan dini BMKG besok, 31 Maret 2023, pada 31 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Simak info peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat, 31 Maret 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.
Menurut laporan dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 33 wilayah.
Terpantau di wilayah DKI Jakarta akan terjadi hujan disertai petir dan angin kencang.
Sementara di 30 wilayah lainnya akan terjadi cuaca ekstrem hujan lebat disertai kilat, serta angin kencang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 31 Wilayah Diperkirakan Hujan Lebat, Kamis 30 Maret 2023
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- DKI Jakarta
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatra Barat
- Bengkulu
- Jambi
- SumatraSelatan
- Kep. Bangka Belitung
Baca juga: BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang di Wilayah Perairan Padat Aktivitas Pelayaran, Kamis 30 Maret 2023
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
Baca juga: Gempa Terkini Guncang Cianjur, BMKG Sebut Kekuatan M 4,0 akibat Aktivitas Sesar Cugenang
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Barat Lampung pada 30-31 Maret 2023
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Wilayah DKI Jakarta Berpotensi Angin Kencang pada Kamis, 30 Maret 2023
Pemicu cuaca ekstrem
Siklon Tropis Herman terpantau berada di Samudera Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 55 knot, dengan arah gerak timur - tenggara.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Barat. Diperkirakan intensitasnya menurun dalam 24 jam kedepan dan bergerak ke arah timur tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
Sirkulasi siklonik terpantau di perairan utara Maluku Utara dan di Laut Banda yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Laut Halmahera, Laut Banda dan Laut Flores.
Daerah konvergensi lain juga memanjang dari Samudera Hindia Barat SumatraUtara hingga SumatraSelatan, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur, di Laut Jawa, dari Laut Sulu hingga Laut Sulawesi, dari Laut Flores hingga Laut Maluku, dan di Laut Arafuru serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di pesisir barat Sumatera, Pesisir selatan Jawa bag barat dan di Maluku.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.