Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2023

Niat Puasa Ramadhan dan Dasar Menjalankannya Bagi Umat Islam dalam Al-Quran

Inilah niat puasa Ramadhan dan dasar menjalankannya bagi umat Islam dalam Al-Quran.

kolase Tribun Video
ilustrasi puasa ramadan - Inilah niat puasa Ramadhan dan dasar menjalankannya bagi umat Islam dalam Al-Quran. 

TRIBUNNEWS.COM - Niat puasa Ramadhan dan dasar menjalankannya bagi umat Islam dalam Al-Quran.

Dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.

Puasa Ramadhan dilakukan umat Islam mulai menjelang matahari terbit hingga matahari terbenam atau adzan Mahgrib sebagai tanda untuk berbuka.

Maka, sebagai seorang muslim dianjurkan untuk berniat puasa semenjak malam harinya yaitu setelah matahari terbenam sampai terbitnya fajar subuh.

Dilansir dari Panduan Puasa Ramadhan dari Kemenag, niat puasa merupakan syarat syahnya puasa dan syarat syahnya seluruh jenis ibadah lainnya sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasululllah.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits ‘Umar bin Kha ththab radhiyallahu ‘anhu riwaya t Al-Bukhary dan Muslim:

Baca juga: 3 Ayat Al Quran Tentang Kewajiban Puasa bagi Umat Muslim di Bulan Ramadhan

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung pada niatnya dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Atau

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini fardhu karena Allah."

Niat dalam Puasa

Sebagai seorang muslim hendaknya memperhatikan niatnya dalam berpuasa.

Hal itu menjadi tolak ukur diterima atau tidak amalannya.

Dalam berpuasa hendaknya berniat dengan sungguh-sungguh dan bertekad untuk berpuasa ikhlas karena Allah Ta’ala.

Niat tempatnya di dalam hati dan tidak dilafadzkan.

Menurut Ustadz Dzulqarnain Bin Muhammad Sunusi Al-Atsary dalam memberi Panduan Puasa Ramadhan, tidak dibenarkan berniat satu kali saja untuk satu bulan.

Bahkan diharuskan berniat setiap malam menurut pendapat yang paling kuat.

Sesuai sabda Nabi Muhammad dengan sanad yang shohih :

“Siapa yang tidak berniat puasa dari malam hari maka tidak ada puasa baginya.”

Apabila telah pasti masuk 1 Ramadhan dan berita tentang hal itu belum diterima kecuali pada pertengahan hari.

Maka hendaknyalah bersegera berpuasa sampai maghrib walaupun telah makan atau minum sebelumnya dan tidak ada kewajiban qodho.

Sebagaimana dalam hadits Salamah Ibnul Akwa’ riwayat Al-Bukhary dan Muslim, beliau berkata :

“Rasululllah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam mengutus seorang laki-laki dari Aslam pada hari ‘Asyuro` (10 Muharram,-pent.) dengan memerintahkannya untuk mengumumkan kepada manusia siapa yang belum berpuasa maka hendaklah ia berpuasa dan siapa yang telah makan maka hendaknya dia sempurnakan puasanya sampai malam hari.”

Baca juga: Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib, Ini Ayat Al-Quran dan Hadis yang Menjelaskan

Dasar Menjalankan Puasa dalam Al-Quran

Dasar kewajiban menjalankan puasa di bulan Ramadhan 2023, terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 183 hingga 187.

Untuk lebih memperdalam dasar kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan 2023, alangkah baiknya jika menyimak 3 ayat dalam Surat Al Baqarah, dilansir dari quran.kemenag.go.id, berikut ini.

3 Ayat Tentang Puasa di Bulan Ramadhan

1. Surat Al Baqarah ayat 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Mengutip dari laman IAIN Kediri, Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183 inilah yang menjadi dasar bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa.

Allah menyampaikan bahwa puasa merupakan ibadah yang bersifat wajib.

Maka semua orang Islam berkewajiban melaksanakan ibadah puasa.

2. Surat Al Baqarah ayat 184

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,51) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Pada Surat Al Baqarah ayat 184 Allah memberikan pengecualian kepada tiga orang untuk boleh tidak berpuasa Ramadan yakni:

(1) orang yang sedang sakit,

(2) orang yang sedang bepergian atau musafir,

(3) orang tua/renta (perpaduan antara fisik dan usia).

Ketika seseorang dinyatakan sakit berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan ia tidak dapat menjalankan ibadah puasa, maka orang tersebut harus mengganti puasa pada hari lain di luar bulan Ramadhan.

Jika seseorang mengatakan dirinya sakit kemudian tidak berpuasa sebelum melalui pemeriksaan medis, maka hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

Maka peran tenaga medis (dokter) sangatlah penting dalam memutuskan apakah seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa karena alasan sakit.

Berdasarkan surat Al Baqarah ayat 184 dengan jelas Allah SWT mengatakan bahwa orang yang sedang bepergian (musafir) juga mendapatkan pengecualian ata tidak berpuasa Ramadhan.

Makna musafir ini juga perlu diperjelas.

Karena tidak semua orang yang bepergian dapat dikatakan sebagai seorang musafir.

Selain musafir golongan terkahir yang diperbolehkan tidak berpuasa yaitu orang tua/renta.

Orang yang masuk dalam kategori ini diwajibkan untuk membayar fidyah kepada fakir miskin.

Hal itu dilakukan sebagai ganti karena ia tidak dapat menjalankan puasa Ramadan.

Takaran fidyah yang harus dibayarkan ketika orang tidak bisa puasa 1 hari adalah 1 mud.

Ukuran 1 mud dapat diartikan jumlah total biaya yang dikeluarkan orang tersebut untuk makan sehari-hari.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 2023, Cocok Dibagikan ke Teman dan Keluarga

3. Surat Al Baqarah ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramaḍānal-lażī unzila fīhil-qur'ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān(i), faman syahida minkumusy-syahra falyaṣumh(u) wa man kāna marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-‘usr(a), wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn(a).

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Di ayat ini, Allah SWT memperjelas kemuliaan Bulan Ramadhan 2023 ini bagi umat muslim.

Di Bulan Ramadhan, Allah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk serta pembeda.

Seorang muslim yang telah tiba di Ramadhan, diwajibkan untuk puasa.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved