Prakiraan Cuaca
BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di 32 Wilayah pada Jumat, 17 Maret 2023
BMKG merilis daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (17/3/2023), 27 wilayah hujan deras, disertai petir.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (17/3/2023).
Peringatan dini cuaca ektrem tersebut, berpotensi terjadi di 32 wilayah.
Sebanyak 27 wilayah yang diprakirakan mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Wilayah tersebut, meliputi Sumatera Barat, Riau, Jawa Tengah, Jambi, dan Papua.
Sementara itu, lima daerah diperkirakan diguyur hujan disertai petir dan angin.
Berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem di 32 wilayah Indonesia pada Jumat, 17 Maret 2023, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia pada 16-17 Maret 2023
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bengkulu
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Maluku Utara

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek pada Jumat, 17 Maret 2023: Hujan Petir di Jaksel, Bekasi, Bogor
Dikutip dari situs BMKG, sirkulasi siklonik berada di pesisir selatan Kalimantan Selatan.
Kondisi tersebut, membentuk daerah konvergensi dan konfluensi memanjang dari Kalimantan Utara hingga Sulawesi Selatan.
Kemudian, dari Jawa Timur hingga pesisir selatan Jawa Barat, dari Laut Flores hingga pesisir selatan Nusa Tenggara Barat, dari Laut Maluku hingga Laut Seram, dari Papua Barat hingga Papua, dan dari Papua Bagian Selatan hingga Papua Nugini.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) pun memanjang dari Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur hingga barat daya Sumatera.
Kondisi itu, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.