Sabtu, 4 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 17 Februari 2023: 29 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 17 Februari 2023, terpantau ada 29 wilayah berpotensi alami cuaca ekstrem.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 17 Februari 2023, terpantau ada 29 wilayah berpotensi alami cuaca ekstrem. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk besok, 17 Februari 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 29 wilayah.

Terpantau di wilayah Kalimantan Barat akan terjadi potensi angin kencang esok hari.

Sedangkan di wilayah Riau akan terjadi hujan disertai dengan kilat dan angin kencang.

Sementara di 27 wilayah lainnya akan terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang juga.

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Landa 30 Wilayah Kamis, 16 Februari 2023

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Riau

Wilayah yang berpotensi angin kencang adalah:

- Kalimantan Barat

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Aceh

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Lampung

- Banten

Baca juga: Prakiraan BMKG Tinggi Gelombang di Wilayah Perairan Padat Aktivitas Pelayaran 16 Februari 2023

- Jawa Barat

- DKI Jakarta

- Jawa Tengah

- Yogyakarta

- Jawa Timur

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

Baca juga: Info Peringatan Dini BMKG Besok, 16 Februari 2023: 30 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Sulawesi Tenggara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Kamis 16 Februari 2023, BMKG: Sultra dan Sulteng Potensi Hujan Lebat

Bibit siklon tropis 91 P dengan tekanan minimum 999.7 hpa, dan kecepatan angin maksimum 25 knot berada di Teluk Carpentaria - Australia bagian utara.

Sistem ini bergerak ke arah Tenggara dengan potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.

Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Flores hingga Australia bagian utara, dari Laut Banda, Laut Arafuru hingga Papua bagian selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar siklon tropis, bibit siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.

Bibit siklon tropis 99 W dengan tekanan minimum 1005 hpa, dan kecepatan angin maksimum 20 knot berada di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat.

Sistem ini bergerak ke arah Barat Laut dengan potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.

Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Samudra Pasifik Timur Filipina hingga Laut Halmahera.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar siklon tropis, bibit siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.

Sirkulasi siklonik berada di Laut Timor yang membentuk daerah konvergensi memanjang di NTT bagian selatan.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah, dari Papua Barat hingga Papua.

Daerah konfluensi juga memanjang di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, di Pesisir selatan Jawa, di Laut Jawa, Laut Flores, di Laut Maluku, di Laut Seram, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan yang lebih dari 25 knot terpantau memanjang di Laut Flores, Laut Banda hingga Laut Arafuru yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang laut di wilayah perairan tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved