Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Belum Ramaikan Capres 2024, Masinton Pasaribu: PDIP Utamakan Politik Kebangsaan 

Masinto mengatakan, PDI Perjuangan meski sudah punya boarding pass (Capres) tetapi karakteristik PDIP itu bukan partai yang mau jumawa

Tribunnews.com/Fajar Nugraha
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu di Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebutkan mengapa partainya belum umumkan Calon Presiden meski sudah memenuhi aturan presidential threshold.

Menurut Masinton partainya utamakan politik kebangsaan.

Adapun pernyataan tersebut disampaikan Masinton dalam acara Diskusi Trust Indonesia: Buru-buru Berburu Tiket Capres dan Cawapres, Jakarta Pusat, Selasa, (14/2/2023).

"PDI Perjuangan meski sudah punya boarding pass (Capres) tetapi karakteristik PDIP itu bukan partai yang mau jumawa. Bukan kemudian merasa partai yang merasa tepuk dada walaupun bisa sendiri kemudian mencalonkan sendiri. Karakteristik PDI Perjuangan tidak seperti itu," kata Masinton di Jakarta Pusat, Selasa, (14/2/2023).

Menurutnya PDI Perjuangan mengedepankan prinsip kebersamaan yang disebut gotong royong.

Baca juga: Pilpres 2024 Masih 365 Hari, PDI Perjuangan Tak Mau Buru-buru Umumkan Capres

"Selalu yang dikedepankan prinsip kebersamaan. Yang disebut dengan gotong royong. Maka PDI Perjuangan pasti selalu mendialogkan dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan Indonesia ini kepada berbagai spektrum. Baik itu parpol, organisasi di luar parpol seperti NU dan Muhammadiyah," sambungnya.

Masinton melanjutkan artinya apa PDIP mengedepankan politik kebangsaan itu dulu. Baru bisa figur nantinya siapa yang pas untuk mengusung ide itu.

"Itulah kenapa kemudian PDI Perjuangan tidak mau terburu-buru dalam hiruk pikuk politik yang menurut kita saat ini belum kita ramaikan," jelasnya.

Terlebih menurutnya Pilpres 2024 masih sangat panjang. Dan dikhawatirkan pembicaraan hanya berfokus pada Pilpres.

"Ini kita bicara (Pilpres 2024) masih ada 365 hari. Pendaftaran masih September. Kalau dideklarasikan hari ini semua percakapan pasti ke capres," sambungnya.

Menurutnya nantinya akan mengabaikan tugas-tugas negara padahal ada yang perlu dikawal sama-sama. 

"Tugas pemerintahan ini hinga 2024 nanti. Disitulah PDI Perjuangan selalu mengedepankan politik kebangsaan itu," tegasnya.

Masinton Pasaribu sebelumnya juga menyebutkan ada partai yang sudah deklarasi Calon Presiden 2024 tapi belum mempunyai syarat presidential threshold.

"Kalau kita bicara buru-buru berburu tiket capres dan cawapres yang harus kita pahami adalah syaratnya 20 persen kursi di DPR RI," kata Mansinton di Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Masinton melanjutkan logikanya adalah pemenuhan syaratnya dulu jadi apa yang dilakukan teman-teman parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Menurutnya tahapannya sudah benar dipenuhi dulu syaratnya.

"Bahwa nanti akan mengusung siapa yang akan diusung capres dan cawapresnya, syaratnya terpenuhi dulu," jelasnya.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu idealnya syaratnya dulu terpenuhi bukan kemudian mendeklarasikan bakal calon presiden tapi syaratnya belum terpenuhi.

"Yang ada orang yang dideklarasikan iya-iya aja lagi. Harusnya ini sudah terpenuhi belum. Kalau belum jangan dulu. Tapi karena mungkin ketidaksabaran iya-iya saja," lanjutnya.

Menurut Mansinton logika tersebut berlompat-lompat. Logika yang melompati aturan perundang-undangan.

"Tapi saya tidak tahu bagaimana pengambilan keputusannya," sambungnya.

Kemudian Mansinton menilai partai politik lazim punya calon entah itu kadernya atau ketua umumnya. Ia mencontohkan misalnya Golkar dengan Airlangga Hartarto dan Gerindra dengan Prabowo Subianto.

"Itu untuk mensolidkan parpol. Kemudian anehnya lagi bicara perubahan apa konsepsi perubahannya. Ada tidak diferensiasi gagasan ide yang mau diubah itu apa," ungkapnya.

Menurut Mansinton sampai hari ini rakyat hanya disuguhkan slogan semata.

"Tapikan kita hari ini disuguhkan tagline perubahan tapi tidak ada konsepsi perubahannya apa. Harusnya 20 persennya terpenuhi dulu, idenya dimatangkan baru munculkan calonnya. Idealnya seperti itu," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved