Ali Fikri Tanggapi Pernyataan Romahurmuziy Tak Ada Kulkas di Rutan KPK: Ada Larangan Bagi Tahanan
KPK menyayangkan pernyataan Romahurmuziy yang menyebut tidak adanya fasilitas di dalam rumah tahanan negara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan pernyataan mantan napi korupsi Romahurmuziy atau Romy yang menyebut tidak adanya fasilitas di dalam rumah tahanan negara (rutan), seperti kulkas dan alat pemanas.
"KPK menyayangkan pernyataan salah satu eks narapidana korupsi yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengenai kondisi di Rutan KPK," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: PPP Anggap Tak Adil Jika Romahurmuziy Dilarang Kembali Jadi Politisi
Pasalnya, dijelaskan Ali, pengelolaan rutan KPK telah sesuai dengan Permenkumham Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
"Dalam Pasal 4 huruf (i) juga disebutkan bahwa setiap Narapidana atau Tahanan dilarang melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi, dan/atau alat elektronik lainnya," jelasnya.
Selain berbagai kewajiban dan larangan, kata Ali, setiap tahanan juga mendapatkan hak, salah satunya fasilitas makan.
Di mana KPK pun telah menerapkannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Ali menyebut, KPK juga menerapkan penyajian menu makanan bagi tahanan secara bervariasi, yakni dengan membuat pergantian menu setiap harinya dengan siklus 10 hari.
"Penyajian ini mengadopsi penyediaan makanan di Rutan/Lapas pada Ditjenpas Kemenkumham," katanya.
KPK juga memberikan layanan kunjungan keluarga/kerabat bagi tahanan yang dijadwalkan setiap hari Senin dan Kamis, pada pukul 10.00 – 12.00 WIB dan pukul 14.00 – 16.00 WIB.
Dalam kunjungan tersebut keluarga/kerabat juga bisa membawakan barang seperti makanan atau pakaian.
Baca juga: Novel Baswedan Sebut Kembalinya Romahurmuziy ke PPP Lukai Hati Masyarakat
"Bahkan, KPK pun menyampaikan imbauan kepada keluarga/kerabat untuk membawakan makanan sehat dan bergizi. Hal ini untuk menjaga para tahanan dalam kondisi sehat agar bisa mengikuti proses penegakan hukumnya dengan baik dan lancar," ujar Ali.
Rutan KPK Dianggap Tak Manusiawi
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy bicara soal kondisi rutan KPK.
Menurut Romy, kondisi Rutan KPK tak manusiawi karena tak ada kulkas maupun pemanas makanan bagi para penghuni.
Hal ini disampaikan Rommy yang pernah menghuni Rutan KPK.
Pada 2019 lalu, dia menjadi tersangka dugaan suap di Kementerian Agama.
"Enggak ada pemanas, enggak ada kulkas. Enggak ada apa-apa. Jadi itu yang saya lihat enggak manusiawi," kata Romy dikutip dari tayangan di YouTube, dikutip pada Senin (30/1/2023).
Tak hanya itu, Romy juga menyoroti makanan yang diberikan para tahanan di dalam rutan. Kata dia, memang makan diberikan sehari tiga kali.
Hanya saja, dia menganggap gizinya tak mencukupi kebutuhan para tahanan. Apalagi, dalam sehari mereka hanya dijatah menu dengan anggarannya belasan ribu rupiah satu kali makan.
"Kalau enggak salah, jatuhnya itu dalam satu hari mungkin Rp 12 ribu sekali makan," ungkapnya.
Karenanya, banyak tahanan yang menunggu saat keluarga mereka mengirim makanan.
Tapi, mereka juga tak bisa sering-sering merasakan masakan keluarga karena tahanan hanya boleh dijenguk seminggu dua kali.
"Karena kita hanya boleh dikunjungi dua kali ya, jadi orang rumah bisa kirim makanan ya hanya pas dua kali itu," tegas eks Ketua Umum PPP.
Hanya saja, makanan itu tidak bisa tahan lama karena tak ada kulkas dan pemanas.
"Tidak semestinya lah (tahanan, red) diperlakukan seperti itu," ujar Romy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.