Demokrat Soal Koalisi Perubahan: Walau Cuma Bertiga Kami Punya Peluang Besar Menangi Pemilu 2024

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat meyakini Koalisi Perubahan yang dibentuk bersama Partai Nasdem dan PKS dengan bakal calon presiden Anies Baswedan memiliki peluang besar untuk menang di Pemilu 2024 meskipun hanya beranggotakan tiga partai.

"Kalaupun misalnya hanya bertiga, kami meyakini juga bahwa kami memiliki peluang yang besar juga untuk menang," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam tayangan Kompas TV, Selasa (31/1/2023).

Adapun dengan resmi bergabungnya PKS ke dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Nasdem, maka secara sistematis koalisi ketiga partai ini telah memenuhi syarat untuk mendaftarkan calon presiden atau memenuhi syarat presidential threshold 20 persen jumlah kursi DPR dan 25 persen suara sah nasional Pemilu 2019.

Sebagai informasi hasil Pemilu 2019 lalu, Nasdem mendapat suara sah nasional 9,05 persen, PKS mendapat 8,21 persen, dan Demokrat 7,77 persen. Sehingga gabungan ketiga parpol memiliki total suara 25,03 persen.

Sementara perolehan kursi DPR ketiga parpol di Pemilu 2019 yakni Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen, Demokrat 54 kursi atau 9,39 persen, dan PKS 50 kursi atau 8,70 persen. Sehingga ketiganya punya total jumlah kursi di DPR sebanyak 28,35 persen.

Meski gabungan ketiga parpol sudah memenuhi syarat mengusung capres dan cawapresnya sendiri, Koalisi Perubahan kata Herzaky masih membuka pintu bagi parpol lain yang ingin merapat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Baca juga: NasDem dan PKS Sudah Sepakat Usung Anies, AHY Ajak Segera Bentuk Sekber Pemenangan Koalisi Perubahan

Asalkan parpol tersebut, lanjutnya, punya visi, semangat dan platform yang sama yakni memperjuangkan perubahan dan perbaikan bagi negara.

"Koalisi Perubahan ini sangat terbuka, yang penting punya visi, punya semangat, punya platform yang sama dengan kami memperjuangkan perubahan, dan perbaikan," ungkap dia.

"Karena bagaimanapun membangun bangsa tidak mudah, sangat kompleks dan penuh tantangan dalam dan luar negeri. Sehingga makin banyak yang mau bergabung makin baik," tuturnya.