Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Wowon Cs Gunakan Sistem MLM untuk Kuras Harta Korban Penipuannya

Wowon Erawan dan komplotannya menggunakan sistem multi level marketing (MLM) dalam menjaring korban penipuan dengan modus bisa menggandakan kekayaan.

Ist via Warta Kota
Wowon Erawan, otak pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat, mempraktikkan sistem mirip multilevel marketing atau MLM untuk menguras harta para korbannya sebelum mereka kemudian dibunuh. Sadis. 

"Misalnya seribu tiba-tiba dibuat sedemikian rupa isinya bisa menjadi sepuluh ribu," sambung Hengki.

Selain itu, lanjut Hengki, para korban penipuan ini juga diyakinkan dengan harta-harta Wowon seperti mobil hingga rumah yang sebenarnya bukan miliknya.

Baca juga: Siti, TKW Korban Bujuk Rayu Komplotan Wowon, Tewas Mengenaskan Didorong ke Laut

Dengan modus seperti itu, kata Hengki, para korban yang merupakan TKW percaya dan mengirimkan uangnya dan berharap bisa digandakan.

"Ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan ini rumahnya, ini mobilnya. Setelah ditelusuri itu adalah mobil dan rumah milik orang lain. Tapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan," ungkapnya.
 
Tipu 11 Korban

Polisi menyebut korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai alias serial killer oleh Wowon cs berjumlah 11 orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ini ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs, Selasa (24/1/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs, Selasa (24/1/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.

Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M. Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.

"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.

Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.

Sejauh ini, baru dua orang TKW yang diketahui identitasnya atas nama Siti dan Farida yang tewas karena dibunuh para tersangka akibat menagih janji Wowon cs.

"Ini akan kami inventarisir identifikasi berapa korban penipuan dari TKW yang ada diluar negeri ini," ungkapnya.

Lubang misterius di lokasi penemuan tiga jenazah pembunuhan oleh komplotan Wowon Erawan cs di kediaman Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.
Lubang misterius di lokasi penemuan tiga jenazah pembunuhan oleh komplotan Wowon Erawan cs di kediaman Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

Seperti diketahui ada sembilan orang korban tewas dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solehudin.

Modus para tersangka adalah dengan menjanjikan penggandaan kekayaan dengan cara supranatural. Dalam hal ini, dua orang menjadi korban penipuan sekaligus dibunuh oleh para tersangka.

Sementara itu, untuk tujuh korban tewas yang dibunuh oleh tersangka diketahui karena mereka dianggap berbahaya lantaran mengetahui tindak kejahatan penipuan yang dilakukan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved