Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur
Polisi Sebut Pembunuhan di Bekasi Mirip Serial Killer, Korban Dijanjikan Tambah Kaya Lalu Diracun
Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
Perannya melakukan pembunuhan terhadap Ai Maimunah dan Ridwan Abdul Muiz.
"Aki juga memiliki peran mengumpulkan dana untuk melakukan pembunuhan," ucap Fadil.
3. Dede Solehudin
Dede diketahui bertugas menggali lubang di sekitar sumur tempat pembunuhan tersebut.
Penggalian lubang kubur tersebut juga atas perintah dari Duloh untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Baca juga: Ini Penampakan Pembunuh Berantai Wowon Cs yang Bunuh 9 Orang di Bekasi hingga Cianjur
Sebagai informasi, Irjen Fadil Imran mengungkap bahwa pihaknya mengetahui satu keluarga di Bekasi meninggal karena diracun atau dibunuh.
Hal itu bermula ketika pihaknya bersama dengan sejumlah tim hali melakukan penyelidikan mendalam dengan cara olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu.
Temuan pertama, penyidik menemukan adanya sisa bakaran sampah dekat galian di belakang rumah lokasi pembunuhan tersebut.
Kemudian polisi memeriksa sisa bakaran tersebut dan menemukan adanya plastik diduga bekas bungkus racun.
"Petunjuk ini ditemukan dari hasil di TKP," jelas Fadil, Kamis (19/1/2023).

Kemudian bukti tersebut diperkuat juga dengan ditemukannya bercak muntah-muntahan di kamar depan dan belakang kontrakan yang menjadi lokasi pembunuhan.
Akhirnya fakta tersebut semakin jelas setelah dilakukannya pemeriksaan laboratorium terhadap bercak muntahan yang telah ditemukan itu.
"Hasil labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, larutan pestisida yang sangat berbahaya yang apabila dikonsumsi manusia dapat sebabkan kematian," ungkap Fadil.
Baca juga: Kasus Sekeluarga Keracunan di Bekasi Disebut Pembunuhan Berantai: 8 Korban, Ada yang Dibuang ke Laut
Dari situ, Fadil baru bisa menyimpulkan bahwa narasi soal mati keracunan di awal muncul adalah dugaan yang salah.
"Tapi itu adalah pembunuhan," katanya.
Hasil penyelidikan pun mengungkapkan bahwa di dalam ketiga tubuh korban yang meninggal pun terdapat kandungan zat kimia berbahaya yakni pestisida.
Pestisida tersebut diketahui dimasukkan ke dalam kopi yang dikonsumsi para korban.
"Ditemukan unsur kimia berbahaya yang biasa dikenal sebagai racun di dalam kopi yang telah diracik," ucapnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.