Selasa, 7 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO EKSKLUSIF Puan Maharani: Saya Tidak Mungkin Jadi Bung Karno dan Megawati

Puan Maharani bersyukur dilahirkan dari rahim seorang perempuan bernama Megawati Soekarnoputri, anaknya Bung Karno.

Dan itu tentu saja bagaimana keluar, saya rasa seumur hidup saya tidak mungkin saya keluar dari situ. Karena ini kakek dan ibu saya. Yang bisa saya lakukan adalah bagaimana saya menunjukkan kinerja saya sebaik-baiknya, semampunya saya laksanakan.

Kalau kemudian ada yang membandingkan 'tetapi Puan kan tidak mungkin menjadi Bung Karno'. Yaa enggak mungkin. Dan Puan juga tidak mau menjadi Ibu Megawati, ya tidak mungkin. Puan ya Puan, gitu kan.

Bahwa kemudian orang selalu melihat bayang-bayang itu ada di belakang saya atau di depan saya, ya nggak bisa tetap saja ibu saya Ibu Megawati Soekarnoputri dan kakek saya Bung Karno. Jadi ya justru nama besar tersebut sebenarnya saya sangat bangga saya menjadi bagian dari keluarga ini.

Mbak Puan, satu pertanyaan penting banyak orang karena PDIP adalah partai pemenang pemilu dan dia bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa harus berkoalisi. Apa yang telah disiapkan DPP PDIP dan Ketua Umum tentu saja, untuk proses itu?

Ya alhamdulillah, PDI Perjuangan sudah mempunyai tiket, orang mengatakan tiket untuk maju nyapres. Tapi kita tetap membuka ruang dan pintu seluas-luasnya untuk bisa membangun komunikasi bahkan bergabungnya partai yang lain untuk bersama-sama dengan PDI Perjuangan.

Ya tentu tentu saja itu bukan sesuatu yang mudah, saya memahami hal tersebut untuk semua partai. Karena tentu saja untuk bergabung perlu ada cita-cita yang sama, visi yang sama dan belum lagi kesepakatan, siapa yang kemudian akan dicapres - cawapres. Jadi ini sepertinya semua partai lagi nenunggu dan berfikir sama untuk menuju tahun 2024.

Jadi ya silaturahmi tetap saya lakukan. Tahun 2022 lalu, saya bersilahturahmi berkunjung ke Ketua Umum partai lain. Saya yang dateng, karena saya mengatakan bahwa saya yang akan datang, karena bukan ketum PDI Perjuangan, tetapi saya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan. Saya jadi menemui ketua umum tersebut dengan meraka. Itu saya lakukan.

Dan kami komunikasi, dan sampai sekarang masih komunikasi. Jadi kalau sekerang sepertinya terlihat jeda mungkin ya kemarin ada jeda libur Natal dan tahun baru. Tapi mulai bulan ini, start.

Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati memberi sinyal bahwa kader atau capres yang dipersiapkan PDIP adalah kader sendiri. Artinya orang dari dalam. Kalau dilihat disitu, Mbak Puan juga kader jika dilihat dari dalam, pernah membayangkan tidak nanti ditunjuk oleh Ibu Ketua Umum untuk maju konstelasi Capres. Mbak, sebagai kader loh ya?

Ya enggak membayangkan. Kalau disaya sudah paham sekali bagaimana  jiwa dan roh PDI Perjuangan bagaimana suatu keputusan-keputusan hak prerogratif dari Ibu Ketua Umum nanti akan menyebut salah satu kadernya untuk bisa mewakili PDIP dengan maju pada kontestasi Pilpres.

Jadi kalau saya, kerja-kerja saja terus ke lapangan, kemudian enggak mikir, 'kok bukan saya, kok saya. Kok bukan saya', enggak mikir-mikir gitu. Kerja saja. Mengerjakan PR sebagai Ketua DPP, kerja saja.

Saya meyakini apa yang menjadi pertimbangan Ketua Umum nanti adalah suatu pertimbangan yang terbaik, yang sudah dipersiapkan secara matang dan tentu saja, bukan hanya saya, kita semua yang merasa PDI Perjuangan mengikuti instruksi dan perintah dari Ketua Umum.

Jadi mana kala nanti diberi kepercayaan oleh Ibu Ketua Umum, jawabannya siap doang ya?

Ya sebagai kader, apapun penugasan tersebut saya siap. Seperti waktu saya diminta untuk menjadi votegetter, Caleg. Saya mesti masuk ke Dapil. Tapi kemudian di beberapa bulan setelah itu dilantik dulu jadi anggota DPR, tapi 1 bulan kemudian Ibu Ketua Umum bilang, kamu masuk saja di Kabinet.

Yaudah pindah. Padahal kan kalau dipikir, saya sudah berjuang di Dapil saya untuk mendapatkan kursi dan suara, kan. Yasudah yang dapat calon di bawah saya, Karena saya ditugaskan di kabinet. Itupun kalau saya kemudian pada saat itu berfikir 'ya kalau mau ditugasin di kabinet tidak usah masuk ke Dapil, kampanye. Tapi ya kan enggak, kamu jadi votegetter, masuk Jawa Tengah turun ke Dapil'

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved