Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jubir Kemenkes Sebut tidak Terjadi Lonjakan Signifikan terkait Munculnya Sub Varian BF.7

Jubir Kemenkes menyebut meski Sub Varian BF.7 telah muncul di Indonesia namun tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Dewi Agustina
Indian Express
Ilustrasi subvarian Omicron - Jubir Kemenkes menyebut meski Sub Varian BF.7 telah muncul di Indonesia namun tidak terjadi lonjakan yang signifikan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sub varian sudah BF.7 terdeteksi di Indonesia.

Mengutip dari laman timesofindia, varian ini telah menyebar di beberapa wilayah di China.

"Varian Omicron BF.7 baru telah menyebar ke lebih banyak provinsi di China. Kurang dari seminggu setelah pertama kali diidentifikasi di Daerah Otonomi Mongolia Dalam China Barat Laut," Global Times melaporkan pada hari Senin, 10 oktober 2022.

BF.7 terdeteksi pada 4 Oktober di kota Yantai dan Shaoguan. BF.7 adalah alias untuk B.1.1.529.5.2.1.7.

Baca juga: PPKM Dicabut, Warga Diimbau Tetap Pakai Masker, Satgas Covid-19 Aktif Monitoring

Sesuai data yang dirilis oleh CDC AS, BF.7 menyumbang 4,6 persen dari total kasus COVID aktif di AS.

Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril membenarkan jika sub varian ini sudah ada di Indonesia.

"Jadi sub varian BA.2.75 dan BF7 sebenarnya sudah ada di Indonesia," ungkapnya secara virtual, Jumat (31/12/2022).

Namun Syahril mengatakan walau varian ini sudah masuk ke Indonesia, situasi tetap baik-baik saja.

"Tapi kalau bisa dikatakan baik-baik saja. Artinya tidak terjadi lonjakan signifikan dan menyebabkan hospitalisasi dan kematian," katanya menambahkan.

Ia pun menyebutkan jika herd imunity di Indonesia saat ini sudah mencapai 98,5 persen.

Sebelumnya, pemerintah telah mendeteksi 15 kasus varian Omicron BF.7 di Indonesia. Varian ini terdeteksi pada Oktober 2022.

Baca juga: PPKM Dicabut, Bagaimana Biaya Perawatan Pasien Covid-19?

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, sebanyak 15 kasus itu tersebar di 3 provinsi yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Barat (Jabar).

"Jakarta 7 kasus, Jabar 1 kasus, Bali ada 7 kasus," kata dr Nadia saat dikonfirmasi, Jumat (30/12/2022).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved