Senin, 29 September 2025

PSI Disebut Jadi Sekolah Politik, Ada yang Cum Laude dan yang Drop Out

sejumlah nama lainnya diketahui mundur, seperti Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja hingga Surya Tjandra.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha saat sambutan acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengundurkan diri, yang terbaru adalah Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar dan Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PSI Rian Ernest

Sebelumnya, sejumlah nama lainnya diketahui mundur, seperti Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja hingga Surya Tjandra.

Baik Michael maupun Rian merupakan barisan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kebetulan PSI menjadi pendukung kuat Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sunny yang juga berasal dari lingkaran Ahok ditengarai berbalik arah mendukung bekas lawan Ahok, yaitu Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Center for Political Communication Studies (CPCS) Tri Okta S.K. pun menyebut, jika kemunculan PSI menjelang Pemilu 2019 menjadi magnet bagi kalangan anak muda yang tertarik untuk berkecimpung di dunia politik. 

Terlebih, PSI membranding diri sebagai partai politik bagi generasi milenial agar melek politik. 

Di mana, PSI juga menjadi kanal bagi anak-anak muda untuk membangun kesadaran politik di tengah cengkeraman elite-elite tua yang masih mendominasi perpolitikan.

“Bisa diibaratkan bahwa PSI merupakan sekolah politik untuk menggodok lahirnya politisi muda yang mumpuni, maka wajar saja jika ada yang meraih prestasi cum laude dan ada pula yang drop out,” kata Tri Okta di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Menurut Okta, PSI telah melahirkan tokoh-tokoh muda yang berkecimpung dalam pemerintahan. Sebut saja Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni.

Baca juga: Giring Ganesha: Rian Ernest Bikin Konflik di PSI dan Harus Introspeksi Diri

Lalu advokat dan pegiat hukum PSI Dini Shanti Purnomo yang kini menjabat Staf Khusus Presiden, serta Faldo Maldini yang ditarik menjadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara.

“Mereka telah melewati proses penggemblengan di kawah candradimuka PSI, hingga menjadi figur-figur muda yang tangguh,” lanjut Okta.

Namun tentu saja dalam prosesnya ada saja orang-orang yang tidak sanggup bertahan dan memilih keluar.

Setidaknya mereka telah mengalami proses di internal PSI, sehingga bisa tetap menularkan ideologi PSI dalam kiprah politik selanjutnya. 

“PSI juga diharapkan tetap konsisten sebagai rumah politik anak muda, dengan standar dan kualitas yang tinggi, agar mendapatkan input-input baru dari segmen anak muda,” terang Okta.

Sebagai informasi, baru-baru ini mantan presenter berita televisi Cheryl Tanzil mengumumkan bergabung dan ditunjuk sebagai juru bicara PSI. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan