Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

Wapres Minta Kemenag Inventarisasi dan Bantu Korban Gempa di Cianjur dari Kalangan Pesantren

Maruf Amin mengatakan telah meminta Kemenag untuk menginventarisasi dan membantu korban gempa bumi yang berpusat di Cianjur dari kalangan pesantren.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
www.kominfo.go.id
Wapres Maruf Amin meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menginventarisasi dan membantu korban gempa bumi yang berpusat di Cianjur dari kalangan pesantren. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan telah meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menginventarisasi dan membantu korban gempa bumi yang berpusat di Cianjur dari kalangan pesantren.

Ia mengatakan korban-korban dari kalangan pesantren termasuk bangunan pesantren yang mengalami kerusakan masih diinventarisasi saat ini.

Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Peringatan Maulid Ke-18 Pondok Pesantren Al-Jauhari, Kampung Sangojar, Desa Sindanggalih, Karangtengah, Kabupaten Garut pada Kamis (24/11/2022).

"Itu masih diinvestarisasi termasuk pesantren-pesantren ini juga bagian daripada yang diinventarisasi," kata Ma'ruf.

"Saya sudah meminta kepada Kementerian Agama mengambil langkah untuk mengatasi itu dan memberikan bantuan," sambung dia.

Baca juga: Empat Hari Menghilang, Ibu Hamil Lima Bulan Akhirnya Ditemukan Dibalik Reruntuhan Rumah Akibat Gempa

Diberitakan sebelumnya pencarian korban terus diupayakan oleh tim gabungan yang terlibat penanganan bencana gempa Cianjur M5.6, sejak terjadi gempa Senin (21/11/2022) lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan.

"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Rohmat Terpaksa Harus Berpisah dengan Bayinya Usai Melahirkan di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur

Data tersebut kata Suharyanto berasal dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur. Sedang ditelusuri apakah jumlah korban teraebut termasuk yang sudah dimakamkan atau belum.

"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menerus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," kata Suharyanto.

Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.

Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.

"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved