Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

BMKG: Masyarakat Cianjur, Waspada Longsor dan Banjir Bandang Pascagempa

BMKG meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI
Anjing pelacak dilibatkan dalam pencarian warga yang tertimbun saat proses evakuasi di lokasi longsoran tebing di Jalan Raya Puncak, Kampung/Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Longsor di Kampung Cigenang ini dampak dari gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022 sekitar pukul 13.15 WIB, yang mengakibatkan akses jalan terputus, serta sejumlah bangunan, kendaraan dan warga tertimbun. BMKG meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa bumi magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) kemarin.

Imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi.

Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," ujar Dwikorita dalam keterangan resminya di laman BMKG, (22/11/2022).

Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.

Baca juga: Terjadi 122 Kali Gempa Susulan Cianjur, BMKG: Frekuensi Semakin Jarang, Pertanda Baik

Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," tambahnya.

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Gempa Bumi Cianjur - Sukabumi, Mulai Tahun 1844 - 2022

Diberitakan Tribun Jabar sebelumnya, data terbaru hingga Selasa (22/11/2022) pagi, gempa bumi Cianjur mengakibatkan:

- 162 orang meninggal dunia

- 326 luka-luka

- 13.784 jiwa mengungsi

- 2.345 rumah mengalami rusak sedang hingga berat

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved